Namun jika kita jeli, bukan itu pesan sesungguhnya.
Penerjemahan "rumah penginapan" oleh LAI dalam Lukas tersebut sebenarnya kurang tepat, karena kata aslinya adalah "kataluma". Kataluma merujuk pada bangunan bagian atas dalam struktur rumah Yahudi.Â
Maksudnya demikian: rumah-rumah Yahudi kala itu biasanya memiliki dua lantai. Lantai atas digunakan untuk acara bersama, menerima tamu, tempat berkumpul dan lain sebagainya.Â
Sementara lantai bawah digunakan untuk ternak, yang kadang-kadang tuan rumahnya juga tidur di sana. Struktur seperti ini masih lestari di beberapa tempat di Timur Tengah hingga sekarang.
Mengapa domba betina yang melahirkan begitu istimewa hingga disediakan bangunan rumah? Hal ini terkait dengan komoditas utama kota ini di zaman itu, yakni domba sembelihan untuk korban di bait Allah.Â
Jarak kota Bethlehem dengan Yerusalem tidaklah terlalu jauh, sehingga orang-orang Yahudi dari kota lain biasa membeli domba di kota ini untuk dipersembahkan di Yerusalem.Â
Mereka juga akan beristirahat sejenak di kota ini sebelum meneruskan perjalanan. Maka bisa ditebak, hukum supply and demand menjadikan kota ini menemukan komuditasnya: penginapan dan domba-domba terbaik di seantero Yudea.
Seolah orang Bethlehem akan berkata: "jika Anda membeli domba kurban di kota kami, dijamin 100% tidak cacat, bahkan Tuhan yang maha melihat pun takkan menemukan cacat yang tak kelihatan."