Namun jika kita jeli, bukan itu pesan sesungguhnya.
![Gereja masa kecil Maria, di kota tua Yerusalem. Pernah dijadikan madrasah oleh Sultan Salahudin. Bangunan ini memiliki gaung suara yang sangat baik. (foto: doc pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/24/img-20191102-085127-3-01-01-5e023220097f36645b7864f2.jpeg?t=o&v=555)
Penerjemahan "rumah penginapan" oleh LAI dalam Lukas tersebut sebenarnya kurang tepat, karena kata aslinya adalah "kataluma". Kataluma merujuk pada bangunan bagian atas dalam struktur rumah Yahudi.Â
Maksudnya demikian: rumah-rumah Yahudi kala itu biasanya memiliki dua lantai. Lantai atas digunakan untuk acara bersama, menerima tamu, tempat berkumpul dan lain sebagainya.Â
Sementara lantai bawah digunakan untuk ternak, yang kadang-kadang tuan rumahnya juga tidur di sana. Struktur seperti ini masih lestari di beberapa tempat di Timur Tengah hingga sekarang.
![Pintu gereja Nativity di Bethlehem. Menurut tradisi di sinilah Maria melahirkan Yesus (foto: doc pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/24/img-20191101-085710-7-01-5e023299097f3610b45c2d82.jpg?t=o&v=555)
Mengapa domba betina yang melahirkan begitu istimewa hingga disediakan bangunan rumah? Hal ini terkait dengan komoditas utama kota ini di zaman itu, yakni domba sembelihan untuk korban di bait Allah.Â
Jarak kota Bethlehem dengan Yerusalem tidaklah terlalu jauh, sehingga orang-orang Yahudi dari kota lain biasa membeli domba di kota ini untuk dipersembahkan di Yerusalem.Â
Mereka juga akan beristirahat sejenak di kota ini sebelum meneruskan perjalanan. Maka bisa ditebak, hukum supply and demand menjadikan kota ini menemukan komuditasnya: penginapan dan domba-domba terbaik di seantero Yudea.
![Ramai dan sesak, para peziarah dan wisatawan dari seluruh dunia mengantri panjang untuk masuk ke tempat Yesus dilahirkan. (foto: doc pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/24/img-20191101-093532-9-01-01-5e0231afd541df3e1c07e314.jpeg?t=o&v=555)
![Hiasan berupa lampu gantung di gereja Nativity, bergaya Romawi. (foto: doc pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/24/img-20191101-093142-9-01-01-5e023226d541df151a1a5312.jpeg?t=o&v=555)
![Pilar bergaya Romawi dan mozaik-mozaik indah yang masih tersisa di Gereja Nativity. Tampak empat malaikat utama pada lukisan tersebut. (Foto: doc pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/25/img-20191101-101119-6-01-01-01-5e0247ebd541df0cde274e32.jpeg?t=o&v=555)
![Grafiti tangan nganggur. Tampak coretan dari tangan-tangan jahil pada pilar Romawi. Sepertinya dari warga lokal. Gereja Nativity terletak di wilayah Tepi Barat, Palestina. (foto: doc pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/25/img-20191101-095317-1-01-01-5e024a02097f360cdf42a413.jpeg?t=o&v=555)
Seolah orang Bethlehem akan berkata: "jika Anda membeli domba kurban di kota kami, dijamin 100% tidak cacat, bahkan Tuhan yang maha melihat pun takkan menemukan cacat yang tak kelihatan."