Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY-AHY dan Dunia Mengikuti Langkah Presiden Jokowi Memperbaiki Sejarah?

22 Maret 2018   16:30 Diperbarui: 22 Maret 2018   16:39 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Zaman Bung Karno tidak terhitung jumlah nama pahlawan yang gugur tidak dikenal.

Dan mulai zaman Pak Harto sampai saat ini banyak pula nama yang dikenang abadi karena ada pengkhianatan kepada bangsa dan negaranya sendiri.

Mungkin tidak bisa disangkal bahwa korban-korban di zaman sesudah Bung Karno adalah akibat Bangsa Indonesia masih dalam masa belajar bernegara. Alias masih ikut-ikutan beregara seperti bangsa-bangsa lain bernegara.

Pancasila baru dihafal judul-judul silanya

Memang sudah banyak ahli tata negara, ahli ilmu politik, ahli ilmu hukum, ahli agama bahkan mungkin banyak pula yang merasa ahli surga dan ahli tuhan.

Tetapi agaknya semua masih bicara menurut pandangan masing-masing yang berkiblat ke pemikiran para filsuf luar---Barat.  Pemikiran mereka seperti masih jauh dari nilai-nilai kebenaran yang diamanatkan para pendiri negara ini. Yang sudah jelas tertulis dalam UUD'45. Yaitu Pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila baru bisa dihafal judul sila-silanya dan numpang wujut pada gambar burung garua pancasila. Uraian sila-silanya kiranya bisa bebas ditafsirkan siapa saja.

Bahkan Habib Rizieq Shihab secara sengaja pernah bilang bahwa dalam Pancasila sila ketuhanan ada di pantat. Dan ada pula artis yang yang terlalu sembrono mengatakan bahwa gambar garuda Pancasila adalah gambar bebek nungging.

Pikiran Presiden-Presiden NKRI

Zaman Bung Karno berjuang untuk mewujudkan negara yang puluhan tahun sudah dipikirkan.

Zaman Pak Harto. Beliau tidak mau bertele-tele dalam berpikir untuk mempertahankan kekuasaan. Siapa yang diperkirakan akan membahayakan dirinya, langsung saja dihabisi. Peka-i dan soekarnoisme ditumpas sampai ke akar-akarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun