Mohon tunggu...
Asep SuhendiArifin
Asep SuhendiArifin Mohon Tunggu... Lainnya - Manajemen

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Serba-serbi Model Problem Based Learning

18 Februari 2019   10:17 Diperbarui: 24 September 2020   13:48 6314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Problem Based Learning dalam Kurikulum 2013 (Sumber: www.pixabay.com)

Berdasarkan uraian diatas, bahwa Pendidikan IPS sebagai synthetic discipline berusaha mengorganisasikan dan mengembangkan subtansi ilmu-ilmu sosial secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. 

Pendidikan IPS mempunyai peran oenting dalam membangun identitas nasional untuk menjadikan peserta didik yang kreatif, mampu memcahkan masalah diri dan lingkungannya, serta menjadi warga yang baik dan bermoral.

Karakteristik pembelajaran IPS

Mata pelajaran IPS disekolah dasar bersifat integratif, karena materi yang diajarkan merupakan akumulasi sejumlah disiplin ilmu sosial. Pembelajaran IPS lebih menekankan aspek pendidikan dari transfer konsep, karena melalui pembelajaran IPS siswa diharapkan memahami konsep, dan melatih sikap, nilai, norma, moral dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.

Menurut Sapriya (2006, h.8) mengemukakan karakteristik mata pelajaran IPS adalah sebagai berikut:

  1. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).
  2. Penelahaan dan pembelajaran IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat kooperhensif (meluas/dari berbagai ilmu sosial lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi/terpadu). Digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topik.
  3. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inkuiri agar siswa mampu mengembangkan berfikir kritis, rasional, dan analisis.
  4. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata si masyarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan, memproyeksikan kepada kehidupan di masa depan baik dari lingkungan fisik/alam maupun budayanya.
  5. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosialyang sangat labil, sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadi proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masyarakat.
  6. IPS mengutamakan hal-hal arti dari penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi.
  7. Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata juga nilai dan keterampilannya.
  8. Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.
  9. Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan IPS itu sendiri.

Sedangkan Menurut Sapriya (2009, h. 7) mengatakan salah satu karakteristik definisi social study adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat. Perubahan dapat dalam aspek materi, pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, maka karateristik IPS berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.

Tujuan Pembelajaran IPS

Setiap mata pembelajaran yang disajikan di sekolah tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai secara umum. Tetapi secara khususnya setiap mata pelajaran memiki tujuan yang berbeda, seperti pada mata pembelajaran IPS.

Menurut Rachmah (20014, h.83) mengatakan bahwa tujuan Pendidikan IPS adalah "membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta Masyarakat dan Negara". 

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, proses mengajar dan membelajarakannya, tidak hanya terbatas pada aspek-aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam mengahayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan, dan persaingan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun