Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kompetensi Dasar Akuntan di Era AI

4 Januari 2025   06:40 Diperbarui: 4 Januari 2025   06:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemudian, ada suara lain dalam kepalanya yang mencoba menenangkan kegelisahan itu. "Tidak, kamu bukanlah sekadar pengolah angka. Kamu adalah pengambil keputusan, seorang ahli yang mengerti konteks di balik angka-angka itu. Dengan AI, kamu hanya akan lebih cepat, lebih tepat, dan lebih relevan."

Pernah dia membayangkan dirinya bukan hanya menghitung angka, tetapi memimpin perusahaan untuk memahami pasar, memprediksi tren bisnis, dan merumuskan kebijakan yang bisa mengarahkan perusahaan menuju kesuksesan? Dalam dunia yang semakin berbasis teknologi, peran akuntan tak harus menghilang, justru harus berkembang. Itu yang membuatnya sedikit lebih tenang. Namun, apakah aku siap untuk berubah? Apakah aku siap untuk menghadapi tantangan ini dan tidak menyerah?

Keresahan itu muncul lagi. Pekerjaan yang dulu bisa dilakukan dalam waktu berjam-jam, akan berubah menjadi proses otomatis yang selesai dalam hitungan menit. Pengolahan laporan keuangan, audit, bahkan perencanaan anggaran, semuanya akan dikerjakan oleh AI yang lebih efisien dan bebas kesalahan. Bahkan, AI akan memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan data yang lebih akurat dan lebih lengkap daripada yang pernah bisa ia lakukan. Akankah ia menjadi pengawas bagi mesin ini, ataukah ia akan tersingkir oleh kehebatan mesin?

Namun, suara itu lagi-lagi muncul, kali ini lebih tegas. "Gunakan kesempatan ini. Adaptasi atau hilang."

Sebuah cahaya kecil muncul dalam pikiran Usep. Mungkin inilah saatnya untuk menambah keterampilan baru. Mungkin bukan hanya tentang menghitung angka, tetapi tentang bagaimana menggunakan AI untuk membuat keputusan yang lebih bijak. Akuntan masa depan tidak harus menjadi musuh teknologi, melainkan mitra strategis yang mampu menggunakan teknologi sebagai alat untuk merancang masa depan perusahaan.

Layar komputer di depannya berkedip, dan tanpa disadari, Usep telah membuka artikel tentang pelatihan analitik data dan AI untuk akuntan. Ini langkah pertama. Pikirnya, tersenyum samar. Mungkin, perubahan itu tak perlu menakutkan. Justru, perubahan adalah kunci untuk tetap relevan di dunia yang selalu bergerak maju.

Pendahuluan

Integrasi AI multimedia dan multiagen ke dalam sistem ERP, ditambah dengan dominasi transaksi cashless dan bukti transaksi digital, telah mengguncang fondasi profesi akuntan. Bayangkan, hampir semua pekerjaan akuntan, dari pencatatan hingga analisis keuangan, kini bisa diambil alih oleh algoritma canggih. Analisis keuangan, rekomendasi kebijakan berbasis data, hingga keputusan bisnis strategis tak lagi bergantung pada manusia, melainkan pada kecerdasan buatan.

Apakah ini berarti profesi akuntan sedang menuju jurang kehancuran? Apakah keberadaan mereka di masa depan hanya akan menjadi catatan kaki sejarah bisnis, kalah oleh mesin yang bekerja tanpa lelah dan tanpa cela?

Di satu sisi, teknologi AI membuka era efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tetapi di sisi lain, bayangan ketidakrelevanan menghantui mereka yang tak siap untuk berubah. Apakah akuntan akan tetap menjadi penjaga keuangan ataukah mereka akan kehilangan tempat di meja pengambilan keputusan?

Di tengah badai perubahan ini, profesi akuntan dihadapkan pada pilihan: beradaptasi atau lenyap. Artikel ini akan mengupas secara tajam bagaimana akuntan dapat berevolusi menjadi pemain kunci dalam dunia bisnis yang semakin terotomasi, mengungkap kompetensi yang harus dimiliki, serta prospek yang menanti mereka di era kecerdasan buatan. Ini bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi soal membuktikan bahwa peran akuntan masih tak tergantikan, bahkan di dunia yang dikendalikan oleh mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun