Meskipun sebagian tugas rutin akuntan dapat diotomasi dengan teknologi, transisi menuju AI akan menciptakan peluang baru yang lebih menantang dan bergengsi. Profesi akuntan akan mengalami diversifikasi, menciptakan berbagai peran baru yang tidak hanya berbasis pada akuntansi tradisional, tetapi juga menggabungkan keahlian dalam teknologi, analitik data, dan keamanan informasi.
Konsultan Data Keuangan: Peran ini akan sangat relevan dengan kebutuhan perusahaan untuk menganalisis data besar dan membuat keputusan yang lebih cerdas. Akuntan yang berperan sebagai konsultan data akan membantu perusahaan mengelola dan menafsirkan informasi keuangan yang kompleks untuk menghasilkan wawasan strategis yang lebih tajam dan tepat waktu.
Spesialis Keamanan Data: Dengan meningkatnya jumlah data keuangan yang harus disimpan dan diproses, keamanan data menjadi perhatian utama. Akuntan yang memiliki latar belakang dalam keamanan siber akan sangat dibutuhkan untuk memastikan integritas dan kerahasiaan data keuangan yang diolah oleh sistem berbasis AI. Mereka akan menjadi garda depan dalam melindungi perusahaan dari ancaman kebocoran data dan kejahatan siber yang semakin canggih.
-
Auditor AI: Peran ini akan muncul untuk menjawab tantangan etika dan transparansi algoritma yang digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis berbasis AI. Auditor AI akan bertanggung jawab untuk mengaudit keputusan yang dihasilkan oleh sistem AI dalam hal akurasi, ketepatan, dan keadilan. Mereka akan memastikan bahwa algoritma yang digunakan dalam sistem akuntansi beroperasi secara transparan, tidak bias, dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Transformasi Profesi Akuntan: Peluang atau Ancaman?
Sementara beberapa skeptis berpendapat bahwa AI akan mengurangi kebutuhan akan akuntan, fakta menunjukkan bahwa ini justru merupakan peluang emas untuk meredefinisi profesi ini. Akuntan akan menjadi semakin berharga ketika mereka mengembangkan keterampilan untuk bekerja dengan teknologi, bukan hanya sebagai pengguna pasif, tetapi sebagai pengendali dan pengarah dari teknologi tersebut. Dengan berpindah fokus dari pekerjaan rutin ke analisis strategis, akuntan akan menemukan diri mereka dalam posisi yang lebih kuat, relevan, dan krusial dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Dalam jangka panjang, profesi akuntansi akan terus berkembang dan bertransformasi, beradaptasi dengan kebutuhan dunia bisnis yang semakin kompleks. Mereka akan berperan sebagai penjaga keadilan data dan pengarah kebijakan yang berbasis informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Bagi mereka yang siap berinovasi, masa depan profesi akuntansi di era AI penuh dengan peluang dan tantangan yang menarik.
6. Tantangan dan Cara Menghadapinya
Di balik setiap revolusi teknologi, selalu ada tantangan yang harus dihadapi. Namun, tantangan tersebut bukanlah halangan, melainkan kesempatan bagi para profesional untuk beradaptasi dan berkembang. Seiring dengan integrasi AI dalam profesi akuntansi, tantangan utama yang dihadapi adalah ketergantungan pada teknologi dan perluasan pendidikan serta pelatihan ulang untuk akuntan tradisional. Meski demikian, dengan pendekatan yang tepat, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang untuk memajukan profesi akuntansi ke tingkat yang lebih tinggi.
1. Ketergantungan pada Teknologi: Mengatasi Risiko Siber
Ketergantungan pada teknologi, khususnya dalam penggunaan sistem ERP berbasis AI dan transaksi digital, memang membawa keuntungan yang tak terbantahkan. Namun, hal ini juga membuka celah bagi risiko siber yang semakin berkembang. Ancaman kebocoran data, serangan ransomware, atau peretasan yang dapat merusak integritas informasi keuangan menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi oleh organisasi dan para akuntan.