Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Teori Evolusi Baru

31 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 9 September 2023   18:30 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman modern sekarang pun kita tahu bahwa eksistensi sebuah spesies tidak berlaku universal yaitu ada pada setiap ekosistem dan pada setiap wilayah geografis, tapi terkait dengan wilayah geografis tertentu dan ekosistem tertentu. Jadi analisis terhadap pohon evolusi tidak boleh diterapkan secara universal pula, melainkan jika telah diketahui ekosistemnya, wilayah geografisnya, dan tahapan geologinya.

Dalam konsep ini eksistensi suatu spesies adalah spesifik yaitu untuk menjalankan fungsi tertentu di dalam ekosistem secara spesifik, dan mengisi celah rantai makanan yang ada secara spesifik. Jika tidak ada perubahan dalam ekosistem dan rantai makanan, maka evolusi tidak dibutuhkan. 

Kecepatan evolusi suatu spesies harus sinkron dengan kecepatan perubahan yang terjadi pada ekosistem dan rantai makanan. Jika kecepatan evolusinya lebih rendah, maka spesies tersebut mengalami kepunahan. Jika kecepatan evolusinya lebih tinggi, pasti variabel lain di luar ekosistem dan rantai makanan yang menyebabkan peningkatan akselerasi evolusi tersebut. 

Evolusi yang terjadi pada spesies tergantung perubahan yang ada pada ekosistem dan rantai makanan ini prinsip paling baku dalam sebuah teori evolusi. Satu spesies tidak bisa serta merta dihubungkan dengan spesies yang lain dalam ekosistem yang berbeda dan lapisan geologi yang berbeda hanya karena adanya korelasi kemiripan morfologi dan genetik. 

Lima Kepunahan Massal

Lima episode destruksi besar geologi atau Masa Kepunahan Besar yang terjadi sepanjang sejarah Bumi sejak 450 juta tahun lalu menuntut spesies yang tersisa harus segera beradaptasi dengan kondisi baru dari Bumi.

Habitat baru bukan saja membutuhkan organisme-organisme yang baru, juga rantai makanan yang baru. Spesies yang bertahan harus mengembangkan fungsi organ yang baru (organ yang ada harus digunakan untuk menjalankan fungsi yang baru, di luar fungsi biasanya), organ yang baru, dan metabolisme yang baru. Jika tidak segera beradaptasi, maka spesies-spesies itu akan ikut punah. Serta selama proses adaptasi itu pun, mekanisme rantai makanan harus tetap utuh. Gangguan pada rantai makanan akan memicu kepunahan yang lebih cepat. Bagaimana rantai makanan tetap terjaga dalam kondisi ekstrim Bumi yang baru?

Migrasi Antar Ekosistem

Ketika suatu spesies secara alami bermigrasi dari satu ekosistem ke ekosistem yang lain, maka spesies itu harus melakukan optimasi fungsi organ, atau membentuk organ baru, atau membentuk sistem organ baru yang disinkronkan dengan organ yang baru, atau sistem metabolisme yang baru, agar tetap bisa bertahan hidup dan menjaga kelangsungan hidup spesiesnya di habitatnya yang baru itu. Keempat proses ini pun mensyaratkan masih adanya sumber makanan awal (yaitu makanan yang sama yang dimakan di habitat asal) pada habitat yang baru. Jika habitat yang baru sama sekali tidak menyediakan sumber makanan awal bagi spesies tersebut, maka spesies tersebut akan punah.  Kecepatan spesies tersebut dalam beradaptasi harus lebih cepat daripada proses kelangkaan dari sumber makanan awal. Misal, suatu spesies burung bermigrasi dari habitat yang kaya biji-bijian ke habitat yang kaya dengan kaktus. Agar bisa bertahan di habitat yang baru itu, maka habitat yang baru itu harus tetap menyediakan biji-bijian seperti habitat awal dalam jumlah yang cukup, yaitu cukup untuk spesies tersebut beradaptasi dengan kelimpahan kaktus. Jika ini tidak tersedia, maka spesies tersebut akan punah. Punah bahkan sebelum mampu mengembangkan optimasi fungsi organ, organ baru, sistem organ baru, dan metabolisme tubuh yang baru.

Kelaziman Sains 

Kembali kepada analogi membangun rumah di atas, sekalipun tahapan pembangunannya nyata, kita tidak bisa mengatakan bahwa material yang membangun tiang, dinding, dan atap berasal dari pondasi walaupun memiliki struktur dan komposisi bahan yang sama. Jika analogi ini dipakai dalam menjelaskan tahap perkembangan hayati, maka evolusi divergen tidak bisa diterima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun