Pembukaan
Di era digital seperti sekarang, media sosial telah berkembang dengan sangat pesat, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kehadirannya bahkan telah menjelma menjadi kebutuhan pokok bagi banyak orang. Media sosial menawarkan berbagai manfaat, mulai dari menjadi sarana untuk menjalin komunikasi, mencari informasi, hingga membuka peluang untuk memperoleh penghasilan.
Namun, di balik berbagai keunggulannya, media sosial juga memiliki sisi gelap yang dapat membawa dampak negatif jika tidak digunakan dengan cerdas dan bijak. Oleh karena itu, kesadaran dalam memanfaatkan media sosial secara tepat menjadi kunci agar kita dapat mengambil manfaat maksimal tanpa terjebak pada dampak buruknya.
Media sosial ibarat pisau bermata dua, memiliki sisi positif dan negatif yang saling beriringan. Segala dampaknya bergantung pada cara setiap individu menyikapinya. Suka atau tidak, kehadiran media sosial kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkannya secara bijaksana dan positif, agar teknologi ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat dan Tantangan Media Sosial
Media sosial saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Mulai dari saat mata terbuka di pagi hari hingga menjelang tidur di malam hari, media sosial selalu menjadi tempat yang kita intip, kita buka, dan kita sambangi. Dalam dinamika global saat ini, media sosial telah menjelma menjadi teman setia, layaknya sahabat karib yang selalu hadir di setiap momen.Â
Namun, sebagaimana dua sisi mata uang, media sosial juga memiliki sisi positif dan negatif. Keberadaannya menawarkan manfaat sekaligus tantangan, tergantung pada cara kita menggunakannya. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan kebijaksanaan dalam menjalin hubungan dengan media sosial, agar ia benar-benar menjadi alat yang membawa kebaikan dalam hidup kita.
Media sosial memiliki kekuatan luar biasa yang dapat mengubah kehidupan seseorang secara drastis. Dalam sekejap, seseorang bisa menjadi terkenal, kaya, dan populer. Namun, di sisi lain, media sosial juga bisa menjadi alat yang membuat seseorang terjatuh dan kehilangan harga diri.Â
Beberapa waktu lalu, kita disuguhi sebuah film epik di layar bioskop yang sarat dengan refleksi kehidupan saat ini. Ceritanya terasa begitu akrab, seolah-olah pernah kita saksikan dalam kehidupan di sekitar kita, dalam keluarga, di antara sahabat, teman, tetangga, atau bahkan diri kita sendiri sebagai pemeran utamanya.
"The Power of Medsos" menjadi tema yang sangat relevan, menyoroti bagaimana media sosial dapat menjadi berkah atau musibah, tergantung pada bagaimana sebuah kisah hidup diatur dan dimainkan. Salah satu contoh nyata adalah film Budi Pekerti, sebuah karya yang menggambarkan kehidupan seorang guru yang penuh dedikasi. Seluruh pengabdian tahunan sang guru hancur dalam sekejap hanya karena sebuah video viral yang penuh hoaks dan mencemarkan nama baik. Film ini menjadi pengingat nyata betapa besar pengaruh media sosial terhadap kehidupan kita, serta pentingnya kehati-hatian dalam menggunakannya.
Dari film Budi Pekerti, kita dapat memetik pelajaran berharga tentang pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan media sosial. Ini bukan soal menjadi antipati, ilfeel, atau bahkan fobia terhadap media sosial, melainkan bagaimana kita dapat lebih bijak dan berhati-hati dalam setiap langkah yang diambil.
Pepatah Jawa Yitna Yuwana Lena Kena mengajarkan kebijaksanaan yang relevan dengan situasi ini: "Siapa yang berhati-hati akan selamat, siapa yang ceroboh akan celaka." Pesan ini mengingatkan kita bahwa kewaspadaan adalah kunci untuk menjaga diri dari bahaya yang mungkin timbul, terutama di dunia digital yang serba cepat dan penuh risiko. Dengan sikap yang bijak, kita dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat yang membawa manfaat tanpa terjerumus pada dampak buruknya.
Pengertian MedsosÂ
Menurut Wikipedia, media sosial atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah pelantar digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video, dan merupakan pelantar digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.
Sedangkan Bunda Widya Setianingsih menyebutkan bahwa, media sosial merujuk pada sarana interaksi antarmanusia yang di dalamnya mereka menciptakan, berbagi, dan/atau bertukar informasi dan ide dalam komunitas dan jaringan virtual.
Fungsi MedsosÂ
Media sosial memiliki beragam fungsi yang memberikan manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari.
- Membangun Jejaring Komunikasi, Media sosial memfasilitasi komunikasi, baik untuk jarak dekat maupun jarak jauh. Dengan kemudahan ini, kita dapat tetap terhubung dengan keluarga, sahabat, atau rekan kerja di berbagai belahan dunia tanpa batasan waktu dan tempat.
- Sebagai Sarana Hiburan, Media sosial juga menjadi sumber hiburan yang beragam. Dari video lucu, musik, hingga konten kreatif lainnya, semuanya dapat diakses dengan mudah untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan rasa penat.
- Sarana Informasi, Kehadiran media sosial memudahkan kita mendapatkan informasi terkini. Berita, pembaruan tren, dan berbagai wawasan lainnya tersedia secara cepat dan interaktif melalui platform ini.
- Sarana Edukatif, Tidak hanya hiburan dan informasi, media sosial juga berperan sebagai sarana edukasi. Banyak konten yang bermanfaat, seperti tutorial, kelas daring, dan diskusi ilmiah, yang membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengguna.
Dengan beragam fungsi ini, media sosial menjadi alat yang multifungsi dan relevan dalam kehidupan modern, asalkan digunakan dengan bijak dan tepat.
Dalam era Revolusi Industri 5.0 yang semakin mengglobal, internet dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, layaknya makanan yang kita konsumsi setiap hari. Namun, seperti halnya makanan, tidak semua yang kita konsumsi dari media sosial bersifat "sehat." Ada konten yang bermanfaat, tetapi ada pula yang dapat membawa dampak negatif.Â
Jika kita tidak berhati-hati, konsumsi berlebihan terhadap media sosial dapat diibaratkan seperti risiko mengonsumsi makanan yang tidak sehat---berpotensi memicu "kolesterol," "diabetes," atau "hipertensi" dalam bentuk digital. Tetapi, efek negatif dari media sosial melampaui sekadar masalah fisik. Dampaknya dapat menyentuh aspek mental, emosional, hingga sosial, menciptakan masalah yang lebih kompleks daripada sekedar penyakit fisik.Â
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bijak dan selektif dalam menggunakan media sosial, memastikan bahwa apa yang kita konsumsi benar-benar membawa manfaat dan bukan malah menimbulkan kerugian.
Tingkat Kesopanan dalam Bermedsos
Tahukah anda, bahwa Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai bangsa dengan penduduk yang ramah dan sopan, kini menghadapi tantangan baru di era media sosial? Berdasarkan riset yang dirilis oleh Microsoft (Riset dilakukan selama April hingga Mei 2020), tingkat kesopanan netizen Indonesia justru mengalami penurunan yang signifikan.
Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesopanan netizen Indonesia memburuk hingga delapan poin, mencapai angka 76. Perlu diingat, dalam indeks ini, semakin tinggi angkanya, semakin buruk tingkat kesopanan yang diukur. Fakta ini menggambarkan bahwa media sosial, yang seharusnya menjadi sarana membangun koneksi positif, kini berpotensi mengikis nilai-nilai kesopanan yang menjadi ciri khas masyarakat kita.
Fenomena ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih bijak dalam berkomunikasi di media sosial, agar ruang digital tetap mencerminkan budaya sopan dan ramah yang telah menjadi identitas bangsa.
Apa itu bermedsos dengan sehat?
Dilansir dari National Online Safety, internet safety atau internet sehat adalah konsep penggunaan internet untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau risiko di dunia online.
Internet yang sehat adalah penggunaan internet secara berhati-hati, mengakses informasi yang baik-baik dan tidak mengakses hal-hal yang berbau negatif. berhati-hati dalam menggunakan internet adalah wajib hukumnya.
Menurut laporan dari National Online Safety, internet safety atau internet sehat adalah konsep penggunaan internet yang bertujuan untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari potensi bahaya atau risiko yang ada di dunia maya. Dalam konteks ini, internet sehat mengacu pada cara kita menggunakan internet secara bijaksana, memilih untuk mengakses informasi yang positif dan bermanfaat, serta menghindari konten-konten yang bersifat negatif atau merugikan.Â
Menggunakan internet dengan hati-hati bukanlah pilihan, melainkan sebuah kewajiban. Di era digital yang serba terbuka ini, kita harus selalu waspada terhadap potensi ancaman, baik berupa penipuan, kekerasan digital, hingga konten yang dapat merusak mental dan emosional. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga diri dan orang-orang di sekitar kita dari dampak negatif penggunaan internet yang tidak sehat.
Dampak Negatif Media Sosial
Jika dampak positif media sosial begitu besar, kita juga perlu menyadari bahwa ada sejumlah dampak negatif yang tidak kalah signifikan. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari penggunaan media sosial yang perlu diwaspadai:
Penipuan Digital
Media sosial bisa menjadi ladang subur bagi penipuan digital, di mana pelaku memanfaatkan platform untuk menipu atau merugikan orang lain dengan berbagai cara.
Hoaks
Penyebaran informasi palsu atau hoaks semakin marak di media sosial. Tanpa kehati-hatian, hoaks ini bisa mempengaruhi pemikiran dan tindakan orang banyak.
Media sosial juga bisa menjadi tempat bagi perundungan digital atau cyberbullying, di mana seseorang menjadi korban kekerasan verbal atau emosional yang disebarkan secara online.
Kecanduan GameÂ
Banyak orang, terutama anak muda, menjadi kecanduan game yang tersedia di platform media sosial. Kecanduan ini bisa mengganggu keseimbangan hidup mereka, dari waktu belajar hingga hubungan sosial.
Kecemasan Sosial dan DepresiÂ
Terlalu sering terpapar oleh konten media sosial, terutama yang berisi perbandingan sosial, dapat menyebabkan kecemasan dan bahkan depresi bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang rentan terhadap tekanan sosial.
Paparan Konten yang Tidak Sesuai Usia
Media sosial sering kali menyajikan konten yang tidak pantas atau tidak sesuai usia, yang bisa merusak perkembangan mental dan emosional, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Dengan mengenali dampak negatif ini, kita diingatkan untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan penuh pertimbangan.
Mari kita perhatikan penjelasan Bunda Widya Setianingsih berikut ini:
Hoaks
Bagaimana cara menghindari Hoaks? Menurut Bunda Widya Setianingsih, ada beberapa cara menghindari HOAKS, yaitu:
- Baca berita dengan teliti, pastikan berita dari sumber yang dipercaya
- Jangan asal share berita ke medsos, baca dulu isi beritanya
- Lakukan cross cek (www. Cek fakta.com)
- Jangan percaya mitos
- Jangan mudah terpengaruh (terprovokasi)
- Selalu ingat tidak semua yang dibaca di medsos adalah benar
Cyber bullying
Cyber Bullying artinya Segala bentuk penindasan atau perundungan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa dengan tujuan MENYAKITI dengan menggunakan teknologi digital (Wikipedia)
Contoh Cyber bullying, Hinaan fisik (bodyshamming), menghina suku, ras, agama, berkomentar kasar yang mengandung ejekan, hinaan dan cacian
Ingatlah bahwa Indonesia memiliki peraturan hukum yang mengatur penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya adalah Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).Â
Pasal 29 UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi elektronik atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti, akan dikenai tindak pidana. Pasal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari tindakan yang merugikan dan mengancam melalui media elektronik.
Sebagai tambahan, Pasal 29 dalam UU ITE 1/2024 menegaskan hal yang serupa, memberikan peringatan tegas bagi siapa pun yang berusaha melakukan tindakan intimidasi atau ancaman melalui platform digital, karena hal tersebut dapat berujung pada sanksi hukum yang berat.
Ingatlah, JARIMU ADALAH HARIMAUMU. Setiap kata yang kita ucapkan, setiap pesan yang kita kirimkan melalui chat, semuanya akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah. Kita tidak bisa sembarangan dalam menggunakan kata-kata, karena setiap perkataan memiliki dampaknya, baik itu positif atau negatif.
Dalam Al-Qur'an Surah Al-Muddassir ayat 38, Allah berfirman :
Artinya: "Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya." (QS. Al-Muddassir: 38)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala perbuatan kita, termasuk kata-kata yang kita tulis dan sampaikan melalui media sosial, akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Oleh karena itu, marilah kita berhati-hati dalam setiap kata dan tindakan yang kita lakukan di dunia maya, agar tidak membawa keburukan bagi diri kita maupun orang lain.
Kecanduan Game
Menurut sumber dari suara.com, game online yang paling banyak dimainkan di Indonesia saat ini adalah PUBG, Mobile Legends, Call of Duty, Free Fire dan Clash of Clans. Popularitas game ini terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin mudahnya akses ke platform gaming, menjadikannya pilihan utama bagi banyak kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Game online ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sering kali menjadi ajang untuk berkompetisi, bersosialisasi, dan bahkan menghasilkan pendapatan bagi sebagian orang.
Penutup
Sebagai rangkuman, berikut adalah beberapa cara agar kita bisa bijak bermedia sosial dan menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan kecerdasan dalam menggunakan teknologi digital:
1. Cerdas Menggunakan Media
Gunakan media sosial sebagai saluran komunikasi, edukasi, dan hiburan yang positif. Pilih konten yang memberikan manfaat dan memperkaya pengetahuan, serta hindari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.
2. Cerdas Memilih Informasi
Sebelum mempercayai atau membagikan informasi, pastikan kita teliti dengan cermat, menggunakan prinsip 5W + 1H (Apa, Siapa, Kapan, Di Mana, Mengapa, dan Bagaimana) untuk memastikan kebenarannya.
3. Selektif Menyebarkan Informasi
Utamakan untuk menyebarkan berita positif yang bermanfaat. Berita yang baik dan memberikan dampak positif akan lebih memberi kontribusi bagi sesama dan menciptakan suasana yang lebih sehat di dunia maya.
4. Tidak Menyebarkan Informasi Pribadi di Media Sosial
Selalu berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi. Jaga privasi dan hindari berbagi hal-hal yang terlalu pribadi atau sensitif yang bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, kita dapat menjaga agar pengalaman bermedia sosial tetap positif, bermanfaat, dan tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Selanjutnya, Cara Sehat Berdigital adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara manfaat teknologi dan dampak negatifnya. Berikut adalah beberapa cara untuk tetap sehat dalam berinteraksi dengan dunia digital:
1. Jadikan Media Digital Sebagai Media Belajar
Gunakan media digital untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan. Manfaatkan berbagai platform belajar daring, tutorial, atau artikel yang dapat membantu pengembangan diri secara positif.
2. Menjunjung Etika dalam Berkomunikasi
Dalam setiap interaksi online, baik itu di media sosial, forum, atau chat pribadi, selalu jaga sopan santun dan etika. Hindari kata-kata yang dapat menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain, dan berkomunikasilah dengan penuh rasa hormat.
3. Mengatur Waktu Online
Agar tidak terjebak dalam kecanduan digital, penting untuk mengatur waktu online dengan bijak. Tentukan batasan waktu untuk menggunakan perangkat digital dan pastikan ada waktu untuk beristirahat dan beraktivitas offline.
Terapkan 4 S (Saring, Seleksi, Simpan, Sebarkan)
- Saring: Pilihlah informasi yang berguna dan positif.
- Seleksi: Pastikan konten yang diterima relevan dan dapat dipercaya.
- Simpan: Simpan informasi penting atau berguna untuk referensi.
- Sebarkan: Sebarkan informasi yang bermanfaat dan positif untuk orang lain.
Dengan cara-cara ini, kita dapat memanfaatkan media digital dengan bijak dan tetap menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial.
Sumber bacaan :
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial. Diakses tanggal 1 Januari 2025
https://katadata.co.id/digital/teknologi/60fa8c379b01d/riset-microsoft-tingkat-kesopanan-warganet-dunia-turun-selama-pandemi#goog_rewarded. Diakses tanggal 1 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H