Sistem kapitalis rentan terhadap ketimpangan sosial karena pertumbuhan hanya terfokus pada yang kuat karena dominasi kelompok kapitalis. Persaingan menjadi tidak adil akibatnya (Achmad dan Alamiyah, 2015).
Menurut Raharjo (1999), sistem kapitalis mendorong produsen untuk berusaha mencapai output maksimum dan efisiensi maksimum untuk bertahan hidup. Gagasan bahwa orang harus dapat menghasilkan uang sebanyak mungkin untuk diri mereka sendiri. Menurut Sasono (1998), ideologi ini menyangkal keterlibatan Tuhan dalam semua usaha manusia.
Giddens menegaskan dengan tegas bahwa kemakmuran hanya akan datang setitik. Keserakahan dan ketidaksetaraan sebagaimana adanya, mengakibatkan tragedi kemanusiaan. Sebaliknya, karena mengarah pada eksploitasi yang tidak terkendali, persaingan bebas menjadi ancaman. Kebutuhan manusia ditentukan dan dikendalikan oleh pasar. Pekerjaan , kolonialisme, dan berbagai bentuk rekolonisasi tampak diwakili oleh sejumlah korporasi besar, termasuk Bank Dunia, IMF, dan WTO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H