iv
Aku melihat pergelangan tangannya.
Hancur,
hampir terputus.
Lalu ke pundaknya.
Setangkai tulang yang patah.
Dia berusia empat tahun.
Aku berkata kepada istriku,
Oh! Lihat betapa beraninya dia.
Dia tidak menangis.
Tidak ada kesakitan. Tidak ada air mata.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!