Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buku dalam Perkara antara Aku dan Dirimu: Perjalanan dan Refleksi Diri

21 Juli 2023   20:12 Diperbarui: 21 Juli 2023   20:23 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mala tidak menanggapi Dana. Dia memalingkan wajah ke sampul buku yang digenggamnya. Berwarna ungu. Dengan sebuah pintu berbentuk lingkaran, sebuah pemandangan di luar rumah, dan seseorang yang siap berpetualang. Memandangi sampul itu, Mala mulai berangan-angan sendiri. Mungkin, akan menyenangkan jika dirinya sendiri yang akan memulai perjalanan tersebut. 

"Hei, kamu melamun lagi!" Dana membuyarkan lamunan indah Mala. Gayung bersambut, Mala memandang Dana dengan tatapan tajam. Hal yang membuat Dana sempat gugup. Dana sendiri merasa heran, sejak kapan dirinya bisa takluk dengan tatapan Mala?

"Kamu ini, selalu menggangguku". Mala meletakkan bukunya ke tempat yang semestinya. 

"Aku tidak mengganggu. Aku sedari tadi berbicara, tapi kamu malah melamun". Begitulah bantahan dari Dana. 

"Eh, begitu? Maaf. Tapi, apa yang ingin kamu katakan tadi?" 

Dana hanya menyampaikan hal yang sederhana. Begitulah penilaiannya. Tentang, bagaimana mereka memulai kebiasaan membaca ini? Lalu, bagaimana mereka akhirnya berada di dua kutub yang berbeda? 

Mala tertawa mendengar itu semua. Jadi, Dana hanya mengajak Mala untuk bernostalgia sebentar. Dari ingatan Mala, mereka berdua telah meniti jalan baca-baca ini sejak SD. Hal yang tidak mengejutkan sebab mereka satu SD. Lebih dari itu, mereka adalah tetangga. Setiap hari bisa bertemu. Tanpa rasa canggung. 

Dana juga mengingat demikian. Tapi, dirinya yakin kalau ingatannya menyimpan satu informasi yang luput dari Mala. Mereka awalnya hanya penasaran. Waktu itu, ketika jam jeda sebelum memasuki jadwal kelas mengaji. Mereka berada di kelas yang kosong. Lalu, sebuah buku paket di atas meja mengalihkan perhatian mereka. 

"Ah, aku yakin, itu buku novel?" Kata Mala.

"Bukan. Lagipula, anak SD mana yang suka membaca novel?" Bantah Dana.

"Sialan kamu. Aku juga suka baca novel pas kelas enam". Mala mengenang bahwa dirinya begitu suka membaca buku-buku novel jenaka waktu itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun