Ditulis oleh: Wanda Handayani (Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris UINSU, Medan)
Ibu
Lampionnya mulai menyala
Ayo kita terbangkan
Ada cahaya merah yang sedang menuxnggu di ufuk Timur
***
"Dasar gubuk kumuh!" Aku menolehkan pandangan keatas langit-langit rumah tua. Ada ibu yang tengah membersihkan debu disetiap celah kayunya.
"Jadi kapan kita akan pergi dari gubuk ini?" Aku melipat kedua tanganku diatas dada, memperhatikan anyaman dinding bambu yang mulai menjatuhkan bubuk lapuk.
Ibu menarik kedua garis bibirnya. "Sabar ya sayang. Kalau ayah mu punya rezeki lebih, kita akan pindah dari rumah ini" Tuturnya sembari menyiapkan bekal siang untuk sekolahku
"Tapi aku malu sama temen-temen bu" Dengusku kesal, menghentakkan kaki lalu masuk kembali kedalam kamar
Aku Fahisya Natalia, gadis ningrat yang jatuh miskin karena kecerobohan ayah
***
"Jadi bagaimana rencana liburanmu semester ini?" Tanya Rumi, meluruskan tatapannya kearahku
"Oh aku akan pergi ke Itali," Jawabku singkat. "Setelah itu aku akan tinggal diJakarta selama beberapa hari" Tersenyum, berusaha menutupi kegugupan
"Bagaimana keadaan anggora putih mu? Apakah sudah sembuh?" Aku mengalihkan topik agar Rumi tak membahasnya lebih dalam lagi