Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat dari Kurcaci

5 Januari 2021   14:22 Diperbarui: 5 Januari 2021   15:03 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pintu rumah terbuka pelan-pelan memburai cahaya pagi dan membiaskan bayang-bayang seorang pria mungil, tingginya jauh lebih pendek dariku yang hanya 152 centimeter, sekitar 90 centimeter.

"Hey, ada yang menanyakan namaku di sana?" tanyanya riang.

            Akupun terkejut dan tercengang. Hari ini aku benar-benar melihat seorang kurcaci berdiri di depanku. Kurcaci yang dalam kehidupan nyata hanya bisa kutonton di depan televisi dan kupandangi gambarnya di poster-poster Putri Salju dan 7 Kurcaci. Hey Noura! Dengarkan, dia sedang berbicara denganmu!.

"Ouww rupanya sedang ada gadis cantik di rumahku. Hei kau, berani sekali kau masuk rumahku dan membaca suratku tanpa seizinku. Siapa kau?" tanyanya ketus.

"Ma...maaf. saya kira tidak ada seorangpun di negeri ini. Saya tersesat di tempat ini sejak kemarin malam dan saya tidak tahu arah jalan pulang. Perkenalkan, nama saya Noura Ifanez dari planet Bumi." Jawabku terbata-bata.

"Ya ya ya! Berarti kau adalah sebangsa manusia yang bagi kaumku adalah makhluk yang paling sempurna. Sepertinya, kedatanganmu ke negeriku ini bisa menyadarkan kaumku yang saat ini berkelana mencari sebuah pengakuan abadi bahwa kaum kami lebih sempurna dari bangsa manusia sepertimu. Maukah kau membantuku dan ikut bersamaku berpetualang mencari aksioma ruh kami yang utuh?"

            Tanpa menjawab pertanyaannya, akupun mengiyakan permintaannya dan memulai alur kisah baruku bersama seorang kurcaci senja :Reygan Nesa.

                                    "dalam setiap kisah,

                                    ada yang namanya klimaks

                                    dalam setiap ruang,

                                    ada yang namanya bilik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun