Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istriku Dipelet Dukun Cabul

14 Desember 2019   20:39 Diperbarui: 14 Desember 2019   20:43 4735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tenang, Mang. Semuanya aman," kata saya sambil kembali duduk, seraya meletakkan bungkusan rokok di atas meja.

"Silahkan rokoknya," kata saya menawari. Maksudnya biar merasa nyaman saja.

"Maaf. Saya sudah satu tahun ini tidak merokok lagi, Kang," cetusnya.

"O iya. Maf saya lupa. Tadi siang di kebun sudah dikatakan. Kalau begitu silahkan diminum kopinya. Mungkin sudah bisa diminum," kata saya sambil mengangkat gelas.

Kami sama-sama meniupi kopi yang masih mengepulkan uap. Sambil menikmati aromanya, tentu saja.

"Lalu, bagaimana kelanjutannya, Mang?" tanya saya setelah kami meletakkan gelas di atas meja.

"Begitulah, Kang. Makanya saya datang ke sini, saya mau minta saran dari Akang. Harus bagaimana saya menyikapi masalah yang saya hadapi ini," sahutnya.

"Lha, maksudnya?" tanya saya. Sementara hati saya merasa tersanjung. Apa bisa saya mencari jalan keluarnya?

"Saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau istri saya sudah berselingkuh dengan lelaki itu, Kang. Tetapi masalahnya, saya merasa bingung. Kelakuan istri saya itu jelas-jelas merupakan sebuah penghianatan. Tapi sejauh ini saya tak kuasa untuk mengambil tindakan kepadanya. Apa lagi kalau sampai menceraikannya.

Akan bagaimana jadinya jika hal itu diketahui oleh seluruh warga kampung kita. Terlebih lagi anak-anak kami yang sudah berumah tangga. Betapa memalukannya. Rumah tangga kami yang sudah terbina cukup lama, akan berantakan seketika. Sudah pasti anak-anak akan terpukul sekali, dan menjadi korban yang menyakitkan.

Saya tidak mampu membayangkannya kalau sampai hal itu saya lakukan.  Lagi pula saya menduga kalau istri saya sepertinya kena guna-guna orang pintar itu. Jadi bukan karena niat yang keluar dari hatinya sendiri dia melakukan perbuatan itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun