Mohon tunggu...
Arry Azhar
Arry Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Pembelajar dari Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sangsakaku

6 Oktober 2020   08:05 Diperbarui: 6 Oktober 2020   08:13 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku pun terdiam disusul dengan bunyi tertawa kecil teman – teman yang mendengar perkataan pak Bandi tersebut.

Acara sambutanpun selesai, acara terus bergulir hingga pembacaan doa. Saat pembacaan doa, aku mengobro kembali dan tertawa kecil dengan temanku, aril. Tiba – tiba lenganku ada yang menarik kebelakang, rupanya pak Bandi pelakunya.

“Kamu ini, sudah berdiri di belakang sama saya,” ucap pak Bandi sambil menarik lengan bajuku dan mengajakku untuk berdiri bersamanya.

Akupun berdiri di belakang dan ini bukan yang pertama aku berdiri dibelakang saat upacara bendera, satu sekolah sudah mengetahui tentang hal ini. Dan mereka dan aku pun tahu, setelah upacara bendera selesai aku pasti akan dibawa ke ruang Bimbingan Konseling.

***

“Kamuuuu, lagi. Bisakah kamu tenang dalam upacara bendera?” seru bu Emil, guru Bimbingan konseling yang setiap Senin pasti bertemu dengan ku dengan masalah yang sama.

“Guh, kamu itu sering banget loh menjadi tamu ruang BK setiap senin,” ucap bu Emil menambahkan.

“Memang kamu tidak malu ?, sebenarnya kami seudah bosan dengan masalah ini, panggil orang tua pun sudah, tetapi sepertinya kamu tidak ada harapan,” sambung bu Emil.

Memang kejadian ini sudah sering terjadi, seperti yang ibu Emil katakana semua hukuman sudah aku hadapi, tetapi entahlah akupun bingung aku selalu melakukan hal yang sama di saat upacara bendera.

“Saya mohon maaf bu, saya siap menangung hukumannya,” jawabku kepada bu Emil sambil menundukan kepala.

“Hmmm…..ibu pun bingung Guh. Hukuman apa yang bisa membuat kamu mengerti bahwa upacara bendera itu penting dan kamu dapat berubah,” jawab bu Emil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun