Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tumbal

28 April 2016   21:04 Diperbarui: 28 April 2016   23:37 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan muda hanya mengangguk. Dan kembali berucap lirih,”Baiklah nanti akan saya sampaikan. Pak Untung tunggu di sini sebentar. Akan saya ambilkan sarung agar bapak tidak kedinginan”.

Sosok lelaki hanya diam. Kembali kepalanya ditelungkupkan pada dua tangannya. Badan yang meringkuk itupun kembali diam mematung.

Bergegas perempuan muda beranjak ke dalam rumah. Ia tak menuju kamar untuk mengambil sarung. Milik suaminya satu-satunya. Melainkan setengah berlari menuju rumah tetangga sebelah. Dilihatnya ada dua perempuan sedang bercengkerama di teras rumah.

“Mbak Asih dan Bude Sum, tolong aku….” Terangah-engah perempuan muda memanggil.

“Ada apa dik? Kok sepertinya ketakutan?” Bertanya Bude Sum.

“Di belakang rumah ada Pak Untung…. Pak Untung yang dicari-cari warga kampung sebelah!”

“Kamu jangan mengada-ada Dik Wati. Yang benar saja kalau bicara” Asih menimpali dengan wajah pucat.

“Benar Mbak Asih. Kalau tidak percaya. Ayo lihat sendiri di belakang rumahku”

Bergegas dua perempuan itu berdiri tanpa diperintah. Mereka berlari ke arah rumah perempuan muda. Menuju belakang rumah.

Sosok lelaki tanpa busana terkejut melihat kedatangan tiga perempuan ke arahnya. Secara reflek ia meloncat ke rimbun semak.

“Tunggu…. Pak Untung tungguuu!” Teriak Asih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun