Truk yang ditumpanginya kemudian melaju kembali setelah preman-preman tadi selesai melakukan aksi.
Bagi masyarakat kota, kelompok preman ini bukan hal baru.
Masyarakat sudah terbiasa dan menganggap lumrah orang-orang semacam ini.
Biasanya, preman-preman tersebut dikomandoi para centeng.
Tentu saja centeng-centeng itu sekarang sudah berpendidikan.
Bahkan sudah ada yang menyandang gelar sarjana, walaupun tak tahu kapan dan dimana sekolahnya.
Siapapun pasti tahu, pendidikan yang ditempuh si centeng secepat kilat.
Malah lebih cepat dari sambaran petir sekalipun.
Walaupun begitu, kita yang awam ini cuma bisa mendehem.
Dalam hati cuma berharap, hilanglah kalian dari muka bumi ini.
Bila perlu, matilah kalian. Masuk lah dalam neraka jahanam yang paling dalam.