Lingling yang kala itu berdiri di tengah ruangan cuma bisa mematung.
Tubuhnya gemetar, dan kedua bola matanya tampak berkaca-kaca.
Terpancar rasa ketakutan yang begitu mendalam pada diri Lingling.
"Sudah Nyah, enggak apa-apa. Nonya masuk saja," kata Mad Dola menenangkan majikannya itu.
Setelah puas menakut-nakuti dan memeras sejumlah pemilik toko, preman-preman tadi bubar.
Mereka kemudian pergi ke warung, dimana ada menjual minuman keras.
Di sana, mereka habiskan uang hasil kejahatan untuk mabuk-mabukan.
Setelah aksi bar-bar ini berlalu satu bulan lebih, kali ini kelompok preman yang mengaku cinta NKRI tersebut bergerombol memakai seragam konvoi keliling kota.
Waktu itu, bertepatan tanggal 30 September.
Di alun-alun kota, preman-preman yang memakai seragam ini meneriakkan "Ganyang PKI,".
"Hancurkan PKI. Organisasi biadab itu harus dihapuskan dari negeri ini. Mereka tidak layak hidup di dunia ini," teriak sejumlah orang, sembari mengibar-ngibarkan bendera merah putih.