Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sevilla Juara Liga Eropa, Ada Apa dengan Inter Milan?

22 Agustus 2020   05:21 Diperbarui: 22 Agustus 2020   07:50 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luuk De Jong mencetak dua gol I Gambar : AP

Mengganti Diogo Carlos dengan Nemanja Gudelj juga tindakan berani Lopetegui lainnya dan lagi-lagi efektif. Sedari awal babak kedua, saya menunggu kapan Carlos yang tampil agresif itu mendapat kartu kuning keduanya.

Lopetegui pintar. Tahu bahwa Inter akan lebih agresif, maka supaya Carlos tidak terlalu berhati-hati menggalang pertahanan Gudelj dimasukkan.

Sebaliknya beberapa pergantian Inter nampak sporadic tanpa efek berarti. Antonio Candreva dan Victor Moses hanya menjadi pergantian tanpa arti---selain melihat mereka nampak bingung siapa yang maju dan siapa yang mundur karena posisi mereka yang serupa.

Luuk De Jong mencetak dua gol I Gambar : AP
Luuk De Jong mencetak dua gol I Gambar : AP
Untuk ini, saya pikir adalah dampak dari kepanikan Antonio Conte. Conte tak siap ketinggalan di laga final, dan bagaimana merespons dengan pergantian pemain yang tepat. Sebaliknya, Lopetegui cerdik melakukan hal itu.

Terakhir untuk poin ini adalah dimasukkannya Luuk De Jong sebagai striker. Pilihan utama Sevilla sebagai striker tunggal selama ini adalah Youseff En-Nesyri, akan tetapi Lopetegui memilik Luuk De Jong. Apakah Lopetegui tahu permainan akan ditentukan oleh set piece bola mati yang menjadi kekuatan Luuk De Jong? Satu nilai lebih lagi untuk Lopetegui.

Ketiga, faktor "X" Sevilla yang tampak kuat di laga final ini.

Banyak yang mengatakan bahwa Liga Eropa ini adalah Liga Sevilla. Sevilla menjadi klub yang terlalu sering menjadi juara dalam satu dekade terakhir ini. Sudah empat kali Sevilla menjadi juara, bahkan tiga kali mencetak hattrick di periode 2013-2016.

Hal inilah yang membuat ada yang mengakatakan akan ada faktor "X" yang dikatakan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Sevilla di laga puncak nanti -meski Inter Milan lebih diunggulkan.

Saya tak percaya faktor "X", bagi saya kekuatan taktik adalah koentji. Namun kali ini saya "terpaksa" harus setuju bahwa ada faktor "X" tersebut.

Faktor yang membuat Sevilla bermain tanpa takut, berani menyerang dan berduel dengan pemain Inter Milan yang unggul kualitas, dan semua itu menjadi lengkap ketika tanpa diduga Diogo Carlos mampu mencetak gol yang tak biasa.

Gol perdana Carlos dari 8 pertandingan di Liga Eropa, yang membuatnya tersedu-sedu di bench saat tahu golnya akan membuat Sevilla menjadi juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun