Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahatan Kayu dari Niko yang Tak Bisa Membedakan Huruf

7 September 2019   15:54 Diperbarui: 7 September 2019   16:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahatan Siswa I Dokpri Arnold

"Niko..dari hasilnya, Niko akan kami terima, jangan matikan HP, jaga kesehatan ya"

Saya langsung memberikan jabat tangan padanya. Niko tersenyum, dan mencari Ambros. Mereka berdua memang berboncengan motor. Cerita Ambros, itu motornya Niko, tapi karena Niko tidak bsia mengendarai motor, maka Ambros yang mengendrai motor itu dari kampung mereka ke BLK setiap harinya.

Hari Senin lalu, pelatihan sudah dimulai. Ada Niko dan tentu saja Ambros di antara 16 siswa.

Disain  tugas praktik di awal pelatihan mebel kami ini memang sederhana, Siswa akan kami berikan Job memahat balok kayu meranti ukuran 40 cm x 5 cm dengan ketebalan 4 cm. Ada gambar segitiga dengan kedalaman yang berbeda. Tugas ini untuk melatih mereka menggaris, mengguris dan juga memahat.

Sebagai instruktur kayu, kami tidak boleh terlalu mengintervensi apalagi mengerjakan buat siswa, kami ingin siswa bisa berusaha sendiri dan akhirnya kami dapat mengetahui kemampuan awal dari masing-masing siswa.

Keenambelas siswa, terlihat bersemangat. Dari jauh kami mengawasi dan akan datang jika ada di antara mereka yang  menemui kesulitan soal teknik memahat hingga mengecek garis.

Dari jauh, terlihat Niko amat serius memahat. Jujur,  Niko memang agak lamban menggaris, memegang siku, akan tetapi bagi sayasebenarnya yang lain juga begitu, hanya Niko memang sedikit membutuhkan sedikit banyak penjelasan. 

Setelah semua siswa selesai menggaris,  mereka sudah boleh mulai memahat.

Siswa memahat I Dokpri Arnold
Siswa memahat I Dokpri Arnold
Job itu standarnya butuh waktu seharian dari pagi hingga menjelang sore untuk selesai. Kelas di bengkel kami selesai jam 4 sore. 

Sore itu, di meja saya,  sudah terkumpul tujuh pahatan  yang sudah selesai untuk dikoreksi, artinya masih ada 9 yang belum. 

Belum dituliskan nama di balok hasil pahat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun