Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahatan Kayu dari Niko yang Tak Bisa Membedakan Huruf

7 September 2019   15:54 Diperbarui: 7 September 2019   16:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa memahat I Dokpri Arnold

"Ambros ke sini.." . Ambros nampak bingung.

"Ambros berteman kan sama Niko?" . Ambros mengangguk.

Saya mengambil wakti sedikit berdiskusi dengan Ambros di ruang instruktur, Niko saya minta menunggu sebentar.

"Ambros, ceritamu kamu pernah kerja dengan Niko bantu-bantu paman, Niko itu aman kalo kerja pake alat"

"Aman pak.." kata Ambros berusaha meyakinkan saya.

"Kamu tahu dia pernah sekolah di SLB"

"Iya pak, di kelas khusus, kata orang di kampung"

"Kamu tahu kenapa?"

"Tidak tahu pak, hanya dia memang agak lamban" kata Ambros.

"Sip.., makasih Ambros".

Ketika duduk kembali di depan Niko, Niko terus memandang saya. Mata coklatnya nampak basah, seperti mau mengiba. Saya pikir Niko tidak harus begitu, saya ingin dia masuk kelas kali ini, saya yakin ada sesuatu soal Niko. Untuk mengetahuinya, Niko perlu di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun