Sudah kuduga, Saya akan menemukan sesuatu dari Niko.
Hari ini, kelas berlangsung setengah hari.
Di job kedua, membuat sambungan sudut. Hasil kerja Niko tidak terlalu memuaskan saya. Pahatannya ternyata kurang rapi, atau mungkin ekspetasi saya yang terlalu tinggi buatnya.
Saya berdiskusi dengan Ambros, mengapa Niko. Dia tampak kurang bahagia.
"Ayahnya tidak mengijinkannya belajar mengenderai motor, takut dia jatuh karena keseimbangan yang dianggap masih lemah".
"Niko..." panggil saya pada dirinya yang sedang asyik membereskan meja kerja di bengkel.
Niko mendekat.
"Aman...?" tanya saya sambil tersenyum. Kata "aman" dari saya, dimengerti siswa untuk pertanyaan di luar kelas, keluarga dan yang lain. Mereka sudah pahm soal itu.
"Aman pak ..." balas Niko, juga sambil tersenyum.
"Esok perbaiki ya yang pahatan tadi, ayo..seharusnya bisa lebih bagus".
Niko  tersenyum. Salah satu siswa  yang bisa tersenyum di kelas meski nampak lelah. Saya tentu senang melihat Niko tersenyum.