Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekspektasi Perekonomian dalam Gejolak Pasar Finansial

7 Oktober 2015   00:01 Diperbarui: 7 Oktober 2015   11:05 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan sederhana adalah peningkatan kebutuhan (demand) USD untuk Transfer Pembayaran (Payment Transfer) atas profit atau kewajiban kepada principal, serta pemenuhan kewajiban utang korporasi (Lihat artikel : Tidak Perlu Terpaku Kurs Tukar).

Sementara dari sisi supply, surplus perdagangan dan aliran modal (FDI dan FPI) terbatas. Khususnya investasi portofolio, terjadi arus lepas saham (jual) dan surat berharga. Sementara dari sentimen eksternal, dana ditarik sebagai antisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed pada pertengahan September 2015 yang kemudian ternyata ditunda.

Jika dikaji dari trend Transaksi Berjalan (Current Account), ada hal yang menarik seperti digambarkan pada grafik-1 berikut ini.

Catatan. Besaran jumlah Surplus / Defist Transaksi Berjalan (CA) dan Foreign Direct Investment (FDI) dalam USD Juta.

Sumber : Bank Indonesia - Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia

Dari pola trend, Transaksi Berjalan (CA) menuju positif (surplus) dan FDI meningkat.

Beberapa catatan sehubungan dengan peningkatan FDI :

1. Pada tahap awal akan berpotensi defisit pada neraca perdagangan akibat peningkatan nilai impor barang modal.

2. Pada kemudian hari akan terjadi Peningkatan jumlah Transfer Pembayaran (misalnya untuk imbalan) yang menekan CA; kecuali "output" FDI meningkatkan ekspor atau surplus perdagangan (Balance of Trade). (Lihat : Virus Strong USD Vaksin Perekonomian Indonesia). 

3. Pada kondisi Rupiah (IDR) menguat, akan berdampak peningkatan impor, khususnya barang konsumsi dan berpotensi menaikkan angka inflasi.

Faktor Strong USD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun