Mohon tunggu...
Arni Rahmat Mendrofa
Arni Rahmat Mendrofa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bermimpilah setinggi langit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matahari Terbit di Pelataran Kehidupan

4 Juli 2024   20:57 Diperbarui: 4 Juli 2024   21:08 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selama studinya, Intan menghadapi banyak rintangan dan ujian. Masalah finansial seringkali menjadi tantangan terbesar. Meskipun ia mendapatkan beasiswa, biaya hidup di kota tetap tinggi. Selain itu, tuntutan akademik yang tinggi juga sering membuatnya merasa tertekan.

Pada suatu titik, Intan hampir menyerah. Namun, dukungan dari Hengki dan keluarganya membuatnya tetap bertahan. Hengki menunjukkan dukungan yang tak terduga dengan membantu Intan secara finansial, meskipun Intan awalnya merasa enggan menerima bantuan tersebut.

"Intan, ini bukan sekadar uang. Ini adalah investasi untuk masa depanmu. Aku percaya padamu," kata Hengki dengan tegas.

Intan terharu mendengar kata-kata Hengki. Dengan dukungan dari orang-orang yang ia cintai, ia menemukan kekuatan untuk terus berjuang dan akhirnya berhasil menyelesaikan studinya.

Setelah bertahun-tahun berjuang di kota, Intan akhirnya lulus sebagai dokter. Ia merasa sangat bangga dan bersyukur atas semua dukungan yang ia terima selama ini. Kembali ke desa dengan gelar dokter adalah impian yang akhirnya terwujud.

Di desa, Intan disambut dengan penuh sukacita oleh keluarganya dan seluruh warga desa. Kembali dengan gelar dokter adalah sebuah pencapaian besar yang tidak hanya membanggakan keluarganya tetapi juga seluruh desa Angin segar. Orang-orang berbondong-bondong datang untuk mengucapkan selamat dan menunjukkan rasa bangga mereka terhadap Intan.

"Selamat datang kembali, Dokter Intan!" kata seorang tetangga dengan mata berbinar-binar. "Kami sangat bangga padamu."

Pak Darma dan Bu Ratih tak henti-hentinya tersenyum dan memeluk Intan. Mereka sangat bangga dan bahagia melihat anak mereka berhasil mewujudkan impian besarnya.

"Terima kasih, Ayah, Ibu, dan semuanya. Ini semua berkat dukungan kalian," kata Intan dengan mata berkaca-kaca.

Setelah kembali ke desa, Intan langsung memulai langkah besar berikutnya: membuka klinik kesehatan untuk melayani masyarakat desa. Klinik tersebut dibangun di sebuah lahan kosong dekat rumahnya, dengan bantuan dari Hengki yang memberikan dukungan finansial dan juga tenaga untuk membangun klinik tersebut.

"Klinik ini adalah impian kita bersama. Aku ingin membantu sebanyak mungkin orang dengan pengetahuan yang aku miliki," kata Intan kepada Hengki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun