Malam semakin mencekam . Hanya suara jangkrik dan hewan - hewan malam yang mengiringi kesunyian & keheningan . Dua orang lelaki terlihat sedang membicarakan sesuatu yang cukup pelik .
" Sudah kubilang tadi , lebih baik kita menginap , tapi kamunya aja yang ngeyel . Lihat nih , sudah jam 11 malam , pasti setan - setanaudah pada keluar dari sangkarnya .. " Jono nyerocossambil menunjukkan jam tangannya pada Ijan .
" Udahlah Jon , jangan ngomongin setan malam - malam gini . Ngeri tahu . Kalau setan nya bener - bener nongol di depan kita , gimana ?! . " timpal Ijan
" Iya iya .. "
Mereka kembali melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti karena percakapan singkat tadi . Mereka tak tahu bahwa di belakang mereka , sesosok makhluk berpakaian putih berambut panjang melihat mereka yang sedang berjalan . Kuntilanak itu berjalan melayang mengikuti mereka . Mereka merasakan ada yang mengikuti mereka dari belakang .
" Nok ... nok kamu ngerasa gak ada yang ngikutin kita dari belakang ? "
" Iya Jan . Bulu kudukku merinding banget . " sahut Jono .
Kini kuntianak itu berada tepat di belakang mereka . Saat mereka sedang berjalan , langkah kaki mereka tiba - tiba terasa berat .
" Ijan .. Ijan , kakiku kok berat gini ya ?! " teriak Jono .
" Iya Jon .. kakiku juga berat banget ! Ada apa yah ?! " Ijan terlihat semakin panik .
Di tengah kepanikan mereka , kuntilanak yang berada di belakang mereka , tertawa cekikikan . Mereka yang m'rasakan kehadiran sosok itu , hanya bisa terpaku membisu , s'perti patung es . Jantung berdetak tak menentu , keringat dingin bercucuran dari dahi mereka . Bibirkelu , hanya bisa saling beradu pandang . Ingin sekali mereka berlari meninggalkan tempat itu , tapi sekali lagi , badan mereka kaku , susah untuk digerakkan .