" Sama Nin . Tega banget itu orang yang membunuh si Indri padahal kan Indri orangnya ramah dan care. " tambah Yani .
" Apa jangan - jangan si Ana yang ngebunuh si Indri ?! Secara , dia kan yang pernah kali lihat si Indri tewas . " celetuk Endah .
" Huss , kamu ini . Jangan nuduh sembarang ! Kalau orangnya dengar gimana ?! " tandas Nina spontan .
" Iya deh iya aku minta maaf . " tutur Endah .
" Ya sudah , karena lonceng sudah berbunyi , bayarin deh jajanan kami berdua . " ujar Nina pada Endah sambil tertawa lepas .
" Ehe kodok . " balas Endah .
Dering lonceng nyaring seakan menyuruh para siswa tak berlama - lama di kantin dan segera menuju ke kelas . Tiga orang perempuan ini pun buru - buru menuju kelas sebelum guru mereka datang , jika mereka terlambat pasti mereka akan dihukum berdiri di depan kelas .
Satu hari yang panjang di sekolah telah terlewati dan hari sudah semakin sore . Dari kejauhan , terlihat dua orang perempuan jalan beriringan di halaman sekolah .
" Nin , bisa nunggu bentar gak ? Aku mau ke kamar mandi . Udah kebelet . " Endah tiba - tiba menghentikan langkahnya .
" Bisa , tapi jangan lama - lama , ya ! "
" Ok ! " ucap Endah sambil mengacungkan jempolnya .