Mohon tunggu...
Aristyanto (Ais) Muslim
Aristyanto (Ais) Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Saya memiliki hobi membaca dan mencari baik ilmu dan pengalaman di buku dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah Diskusi Santri di Tengah Kemiskinan Akhlak Bangsa

14 Oktober 2024   17:13 Diperbarui: 14 Oktober 2024   17:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada dakwah secara diam-diam, dan ada yang secara terang-terangan."

"Hikmah, maw'idhah hasanah, dan berdiskusi dengan cara terbaik."

"Makanlah hanya ketika lapar, dan berhentilah sebelum kenyang. Itulah irama terbaik, keseimbangan yang baik untuk tubuh maupun sejarah."

"Perjuangan adalah mengetahui kapan harus berhijrah ke Madinah, dan kapan kembali ke Makkah untuk meraih kemenangan."

"Dan di atas segalanya, Rasulullah Muhammad bersedia tidur di atas daun kurma atau bahkan di lantai tanah."

Pak Kiai tersenyum, "Apa titik tengah antara sikap kaku dan sikap lembek, anak-anakku?"

"Lentur, Kiai!" jawab kesembilan santri serentak, karena kalimat itu sering mereka dengar sejak hari pertama mereka tiba di pesantren.

"Fal-yatalaththaf!" ucap Pak Kiai sambil berdiri dan menyalami santri satu per satu, "itulah titik pusat dari Al-Qur'an!"

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun