Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rumah di Dekat Jembatan Bunuh Diri

14 Desember 2015   21:11 Diperbarui: 14 Desember 2015   21:47 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Perempuan itu melenguh. Badannya berbalik dan langsung ancang-ancang naik ke pagar pembatas jembatan lagi.

“Heit! Sebentar, Mbak! Jangan terburu napsu begitu. Mari kita bicara,” kata Marsudi. Lalu tanpa canggung lagi, mengangkat tubuh mungil perempuan itu dan membantingnya ke aspal. Perempuan itu mengaduh dan menjerit-jerit histeris. Tangan dan kakinya memukul dan menendang-nendang membabi-buta. Marsudi sampai terpaksa memitingnya.

“Lepasin! Aku mau mati saja, dasar Setan!” begitu katanya berkali-kali dalam pitingan sampai Marsudi bosan.

“Mbaknya yang harus tenang dulu. Kalau sudah tenang, baru saya lepas,” bujuk Marsudi. Entah lelah entah luluh dengan bujukan itu, perempuan itu akhirnya berhenti mengamuk. Tapi dia masih menangis dan menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Marsudi saat lelaki itu melepaskan pitingannya.

“Mbak mau bunuh diri?”

“Iya.”

“Kenapa?”

“Karena kepingin mati,” jawab perempuan itu setelah lama diam mencari alasan.

“Kenapa kepingin mati?”

“Karena sudah bosan hidup.”

“Kenapa bosan hidup?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun