Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Tanpa PR: Mendidik atau Memanjakan?

28 Juli 2024   19:39 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:00 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sedang mengerjakan PR (Sumber: Pexels/ANNUSHKA AHUJA)

Jangan lupa pula, kita juga harus mempertimbangkan kesehatan mental anak-anak.

Tekanan dari PR yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Mereka bisa merasa stres, cemas, dan bahkan kehilangan minat belajar.

Sebaliknya, tanpa PR, anak-anak bisa merasa terlalu santai dan kehilangan ritme belajar yang terstruktur.

Keseimbangan adalah kunci. PR yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan waktu yang dimiliki anak-anak. Guru harus sensitif terhadap tanda-tanda kelelahan dan stres pada siswa, dan orang tua harus mendukung dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif di rumah.

Membangun Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar yang baik tidak terbentuk dalam semalam. Tanpa PR, mungkin anak-anak akan kesulitan membangun rutinitas belajar.

Di sini, PR berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan manajemen waktu. Anak-anak belajar untuk mengalokasikan waktu mereka dengan bijak antara belajar, bermain, dan beristirahat.

Namun, sekali lagi, PR yang berlebihan juga bisa merusak. Jika anak-anak terlalu banyak diberi PR, mereka akan merasa terbebani dan kehilangan minat untuk belajar secara mandiri.

Oleh karena itu, PR harus diberikan dengan proporsi yang tepat dan disertai dengan bimbingan yang baik dari guru dan orang tua.

Pendidikan yang Humanis

Kita sudah sering mendengarkan ungkapan bahwa pendidikan haruslah humanis, memanusiakan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun