Mohon tunggu...
Arip Senjaya
Arip Senjaya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, pengarang, peneliti

Pengarang buku, esai, dan karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Seni

WS Rendra: Rindu dan Tuju

1 Oktober 2022   18:51 Diperbarui: 2 Oktober 2022   09:52 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri melihat definisi rindu yang semacam itu terus diperjuangkan Rendra dalam beberapa puisi lainnya, bahwa aku lirik adalah aku lirik yang pernah kehilangan atau sedang kehilangan aku sehingga isu tentang rindu dan tuju mengerucut pada hal tersebut.

Aku lirik yang berkaca

Dalam puisi “Hotel Internasional, Pyongyang” Rendra memunculkan aku lirik yang bergumul dengan sepi yang dengannya orang dapat menatap diri sendiri dan menghadap diri sendiri serta telanjang dalam jiwa. Makin jauh aku ini bertanya siapa dirinya, ia digambarkan tegang, guyah, serta gelisah. Kesepian digambarkan aku lirik sebagai cermin: Kesepian menghadap padaku bagai kaca.

Lagi-lagi puisi ini sebenarnya ingin memulai dengan isu ketiadaan tujuan selain aku lirik sendiri, dan ia jauh lebih berhasil ketimbang “Mancuria” karena kesadaran untuk pergi dari kesendirian adalah kesadaran yang menurutnya tidak perlu.

Dengan gemasnya hal itu dikatakan aku lirik pada lima baris terakhir puisi tersebut. Tapi agar Anda dapat menikmati secara utuh, saya kutipkan semuanya di sini.

HOTEL INTERNASIONAL, PYONGYANG


Di malam yang larut itu

dengan jari-jari yang rusuh kubuka pintu balkon

dan lalu bergumullah diriku dengan sepi.

Malam musim gugur yang tidak ramah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun