Mohon tunggu...
Arip Senjaya
Arip Senjaya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, pengarang, peneliti

Pengarang buku, esai, dan karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Seni

WS Rendra: Rindu dan Tuju

1 Oktober 2022   18:51 Diperbarui: 2 Oktober 2022   09:52 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan di cakrawala, di dalam hujan

kulihat diriku yang dulu hilang.


Bait ini menggagalkan meN- dan tuju karena aku lirik akhirnya menemukan tujuan, yakni diriku yang dulu hilang sebagai unsur siapa.

“Mancuria” ditulis tahun 1970-an atau kurang dari itu. Ia pertama kali dipublikasi dalam buku Sajak-sajak Sepatu Tua tahun 1972, terbitan Pustaka Jaya. Artinya saat itu Rendra baru berumur 30-an atau kurang karena boleh jadi puisi tersebut ditulis jauh lebih lama dari publikasinya yang pertama kali.

Namun sebagai penyair yang masih terhitung muda di saat itu, “Mancuria” adalah capaiannya gemilang, paling tidak dengan alasan rindu itu tetap tidak untuk siapa di luar aku lirik, sesuatu yang menukik ke keberadaan aku semata dan bukan kepada kau lirik yang begitu marak ditulis oleh para penyair secara umum meski tentu kau lirik dapat berarti aku lirik juga dalam sejumlah kasus.

Untuk membaca lebih lengkap puisi tersebut, saya kutipkan secara lengkap di bawah ini.

MANCURIA


Di padang-padang yang luas

kuda-kuda liar berpacu.

Rindu dan tuju selalu berpacu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun