Tempat baca berupa lesehan kadang membuat siswa lebih nyaman dan leluasa karena tidak terikat dengan tempat dan bisa menggunakan dengan semaksimal mungkin. Akan tetapi, pastikan anak-anak untuk tidak membawa makanan ke ruang pojok baca agar karpet tidak mudah kotor dan menjadi sarang serangga.
6. Jadwal Piket
Untuk menghindari tempat yang kotor dan menjadi sarang serangga bahkan kuman, guru harus menerapkan jadwal piket. Jadwal piket ini bisa dibagi untuk tiap siswa yang gunanya adalah untuk membersihkan dan menata kembali buku-buku yang ada di pojok baca. Selain itu, juga untuk membersihkan tiap rak atau tempat penyimpanan buku.
Siswa juga bisa diminta membersihkan karpet jika ada kotoran dan pasang jadwal piket ini untuk beberapa kelompok yang berisi beberapa orang. Dengan cara tersebut, guru bisa mengajarkan siswa untuk menjaga kebersihan dan juga menumbuhkan rasa kerja sama. Ini penting dipupuk sejak dini agar di kemudian hari siswa memiliki tanggung jawab.
Ketika ruangan bersih, maka pojok baca juga akan lebih nyaman digunakan dan siswa akan lebih betah membaca buku di pojok baca, sehingga tujuan guru meningkatkan minat baca kepada anak dapat tersampaikan.
7. Kerja Sama Antar-Siswa
Dalam penataan, penyediaan, dan perancangan pojok baca, tak ada salahnya guru mengajak siswa bekerja sama. Guru dapat meminta siswa untuk ikut andil menghias agar siswa juga merasa bangga dan puas dengan hasil karyanya sendiri. Selain itu, siswa juga akan merasa senang karena diajak berkontribusi dalam pembuatan pojok baca.
Jangan lupa juga untuk meminta siswa memberikan ide dan mengganti konsep jika diperlukan. Hal ini penting untuk memupuk kreativitas siswa dan juga mengembangkan konsep pojok baca secara berkala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H