Maka dari itu, bibit-bibit minat baca sudah seharusnya ditanamkan sedari kita kecil. Seringkali di sekolah kita seperti dipaksa untuk membaca buku-buku text book demi mendapatkan nilai yang baik. Padahal, kalau kita sudah menanamkan dalam diri kita bahwa membaca adalah kegiatan yang menarik dan menyenangkan, pasti kita akan lebih mudah membaca buku-buku. baik itu buku novel ataupun buku pelajaran. Karena sesungguhnya semuanya akan kembali lagi kepada diri sendiri, apakah kita memiliki niat untuk membaca atau tidak. Karena jika sudah tidak memiliki niat, pasti juga sudah tidak berminat.
Jika dilihat dari 5 penyebab rendahnya minat baca di Indonesia terutama kepada anak -- anak, hal ini dapat menyebabkan anak -- anak tidak mengerti apa -- apa dan tidak mempunyai prestasi. Hal ini guru harus mempunyai strategi dalam menumbuhkan daya minat literasi.
Strategi Guru Dalam Menumbuhkan Daya Minat LiterasiÂ
Strategi pertama yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berliterasi pada murid adalah dengan mendongeng. Guru bisa memulai kelas dengan mendongengkan cerita yang ada di buku. Ini akan membuat murid-murid tertarik membaca buku.
- Rutin Membaca
Ajak murid untuk rutin membaca. Sebagimana kebijakan Mendikbudristek, untuk memulai pelajaran dengan membaca buku nonpelajaran selama 10 menit. Jika murid rutin membaca, maka kemampuan berliterasinya akan meningkat.
- Menyediakan Buku Bacaan yang Menarik
Sediakan buku bacaan yang menarik, baik dari segi konten maupun jenis buku. Sesuaikan dengan minat munik, tetapi tetap pantas untuk usianya. Buku bacaan yang menarik akan membuat murid senang membaca.
- Membuat Review Buku yang Sudah Dibaca
Jangan lupa untuk mengajak murid membuat review buku yang sudah dibaca. Menulis review buku adalah kegiatan yang bisa mengasah kemampuan dasar berliterasi, yaitu membaca dan menulis.
- Diskusikan Buku yang Sudah Dibaca
Tak hanya ditulis review-nya, guru juga bisa mengajak murid berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca. Diskusi ini menjadi sarana bagi murid untuk mengasah kemampuan menceritakan kembali. Kemampuan ini juga penting dalam berliterasi.
- Membuat Pohon Literasi
Buatlah pohon literasi. Pohon literasi ini sebagai tempat mencatat siapa saja yang sudah membaca dan buku apa saja yang sudah dibaca. Membuat pohon literasi di dalam kelas bisa memacu keinginan murid untuk membaca.
- Reward
Setelah tahu siapa saja yang paling banyak membaca buku di kelas, guru bisa memberikan reward atau penghargaan. Reward bisa memacu keinginan murid itu membaca. Mereka akan berlomba-lomba membaca buku. Ini menjadi cara tepat untuk meningkatkan kemampuan berliterasi murid. Banyak baca, jadi banyak tahu.
- Keteladanan
Stretegi dalam meningkatkan kemampuan berliterasi murid yang terakhir adalah dengan keteladanan. Jika ingin murid memiliki kemampuan berliterasi yang baik, guru harus menjadi contoh. Guru harus memiliki kemampuan berliterasi dengan baik. Caranya, dengan rajin membaca dan sering menulis. Guru bisa menulis di blog untuk menceritakan isi buku-buku yang sudah dibaca. Ini menjadi contoh bagi para murid.