Litotes adalah gaya bahasa yang dipakai untuk mengecilkan suatu keadaan dengan tujuan merendah.
Majas litotes ini ditemukan pada kutipan berikut: Â
- "Aku bukan Naratama yang fasih atau Gusti yang sadar akan senyumnya yang magnetik bagi para perempuan. Aku bakal menjadi patung begitu berhadapan dengannya".
     Kalimat di atas menunjukkan bahwa senyuman temannya yang lebih memikat daripada tokoh utama Laut, sehingga menggunakan kata patung seolah-olah tidak ada unsur yang bisa memikat lawan jenis ketika berbicara.
   3) Majas Metafora
     Metafora adalah analogi atau perumpamaan yang membandingkan dua hal berbeda. menggunakan kata: seperti, bak, bagai, dan bagaikan.
Majas metafora ini ditemukan pada kutipan berikut:
- "Karena peristiwa penangkapan para aktivis masih saja menggelayuti Yogyakarta, membawa-bawa fotokopi buku karya Pramoedya Ananta Toer sama saja dengan menenteng bom; kami akan dianggap berbahaya dan pengkhianat bangsa.". Â
     Pada ungkapan yang pertama dapat dijelaskan gaya bahasa metafora yang memiliki pengertian perbandingan yang singkat dari pokok pertama ke pokok kedua ini terlihat bagaimana membawa sebuah fotokopi buku karya sastrawan ternama Indonesia seperti sebuah bom yang menjadi hal yang paling berbahaya dan dihubungkan pada sebuah pengkhianatan.
- "Sunu Daryanto adalah sahabat pertama yang datang dalam hidupku seperti angin segar di musim kemarau. Tanpa perlu banyak bicara dan tak pernah bertukar ceracau, Sunu dan aku saling memahami dalam diam".
    Pada ungkapan yang kedua terlihat bahwa perbandingan antara bentuk perilaku tokoh Sunu Daryanto yang dihubungkan dengan situasi lingkungan. Â
   4) Majas Repetisi
     Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
Majas repetisi ini ditemukan pada kutipan berikut:
- "Menangani Daniel dan karakternya yang berapi-api tentu saja tidak mudah. Kesalahan sekecil apapun dalam hidup ini mudah membuatnya gelisah".
- "Matilah engkau mati, engkau akan lahir berkali-kali.".
- "Aku bertemu Laut waktu dia sedang diplonco Kinan, sembari menyambung kalimatnya dengan serangkaian tawa yang terkekeh-kekeh seakan-akan ada yang lucu dari ucapannya". Â
   5) Majas Personifikasi