Oleh Arifin Indra
 Seorang wanita mengamati dari balik kaca pintu, di teras tampak seorang tua sedang asik ngobrol mendiskusikan sesuatu dengan cucunya. Melihat mereka asik ngobrol, memberikan rasa bahagia dan sekaligus ingin tahu atas topik yang sedang dibahas.
Dinda mengamati anaknya yang sedang berbincang asik dengan eyangya.
Dinda membawa nampan berisi dua gelas teh hangat serta sepiring pisang goreng menuju meja tempat mereka yang masih diskusi diselingi tawa lepas keduanya.
" Asik amat diskusinya, nak istirahat sebentar yaa, agar Yangkung dapat mencicipi pisang goreng dan teh manis hangat ini." Sapa Dinda kepada anaknya dengan lembut.
" Cerita tentang apa Yah, kok seru banget kelihatannya ?" Sapa Dinda mencari tahu.
" Itu tentang Aji Saka, anakmu punya sudut pandang yang bagus." Jawab Ayahnya memuji sang cucu sambil mengambil pisang goreng yang masih hangat dari piring.
" Legenda Aji Saka dengan kerisnya yang jadi rebutan para pengawalnya ?"
" Iya, memang kisah klasik asal-usul aksara Hanacaraka itu, tapi ada bagian yang menarik." Ayahnya menjelaskan kepada putri sulungnya.
" Ya sudah, silahkan diteruskan, tapi jangan lupa shalat Ashar dulu Yah."