Dinda mendekati kesimpulan terhadap tokoh Aji Saka yang terlanjur melegenda dianggap pembuat aksara jawa, ternyata minim fakta sejarah. Aji Saka sebagai tokoh legenda sudah diterima di masyarakat Jawa yang diajarkan secara tutur tinular, dari mulut ke mulut. Tokoh Aji Saka sulit untuk diterima sebagai tokoh sejarah, karena tidak adanya fakta dan peninggalan sejarah yang otentik dalam bentuk prasasti maupun babad dengan penanggalan yang akurat.
" Jangan-jangan tokoh Aji Saka, Dora dan Sembada adalah nama fiksi untuk tujuan mempopulerkan aksara jawa yang dibungkus cerita fiksi di masa lalu."
" Aji Saka, sang pengelana yang tak bernasab ini telah berjasa untuk tujuan literasi pada jamannya ?" Dinda menyimpulkan.
Namun fakta HANACARAKA sebagai sebuah pangram yang sempurna terbukti sudah ada setidaknya sejak tahun 1500-an mendahului pangram THE QUICK BROWN FOX yang baru muncul di tahun 1885.
Disunting dari berbagai sumber. @AIS, Tangerang Selatan 22 Mei 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H