Perkembangan Identitas: Remaja dan anak-anak yang terpapar standar kecantikan yang ketat dari usia dini mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan identitas diri yang sehat dan positif.
Bullying dan Eksklusi Sosial: Lookism dapat menyebabkan bullying dan eksklusi sosial di sekolah, yang dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan sosial dan emosional anak-anak.
6.Norma Sosial yang Terdistorsi:
Pemahaman Kecantikan yang Sempit: Lookism memperkuat norma-norma sosial yang sempit tentang kecantikan, yang dapat menghambat penerimaan keragaman dan inklusivitas.
Pengaruh Negatif pada Budaya: Budaya yang terlalu fokus pada penampilan fisik dapat mengabaikan atau meremehkan kualitas dan nilai-nilai lain seperti kecerdasan, keterampilan, dan karakter.
Untuk mengatasi dampak negatif lookism, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya inklusivitas dan keragaman dalam standar kecantikan, serta untuk mempromosikan penilaian individu berdasarkan kemampuan dan karakter mereka, bukan penampilan fisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H