Standar Kecantikan yang Sempit: Banyak budaya memiliki definisi kecantikan yang sangat spesifik dan sempit, yang dapat menciptakan eksklusi bagi mereka yang tidak sesuai dengan definisi ini.
Pentingnya Penampilan: Di beberapa budaya dan masyarakat, penampilan fisik sangat ditekankan, sering kali dihubungkan dengan kesuksesan, popularitas, dan penerimaan sosial.
4.Industri Kecantikan:
Pemasaran Produk Kecantikan: Industri kecantikan memanfaatkan keinginan untuk tampil menarik dengan mempromosikan produk yang mengklaim dapat meningkatkan penampilan fisik, yang pada akhirnya akan memperkuat pentingnya penampilan fisik.
Standar Kecantikan yang Tidak Realistis: Banyak iklan menampilkan model yang sangat tidak realistis, menciptakan standar kecantikan yang tidak dapat dicapai oleh kebanyakan orang.
5.Pengaruh Ekonomi:
Pasar Kerja: Di beberapa industri, terutama yang terkait dengan model, hiburan, dan layanan pelanggan, penampilan fisik dapat mempengaruhi peluang kerja dan kemajuan karier.
Semua faktor ini berkontribusi pada penyebaran luas lookism dalam masyarakat modern, menciptakan lingkungan di mana penampilan fisik sering kali dianggap lebih penting daripada kualitas pribadi dan kemampuan lainnya. Upaya untuk mengatasi lookism biasanya melibatkan pendidikan, advokasi, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya inklusivitas dan keragaman dalam standar kecantikan.
Lookism memiliki berbagai dampak negatif bagi masyarakat, mempengaruhi individu dan komunitas secara luas. Berikut adalah beberapa dampak utama lookism:
1.Dampak Psikologis:
Penurunan Harga Diri: Individu yang terus-menerus dinilai berdasarkan penampilan. Mereka, mungkin mengalami penurunan harga diri dan rasa percaya diri.