"Oh iya, maaf saya penjual es di pasar tadi" Terang Farid
"Eh kamu, ada apa ya?"
"Ini aku membawa barang barang kamu yang tertinggal di samping gerobaku, coba diperiksa dulu barangkali ada yang hilang."
"Ya Allah, benar mas, ini barang barangku, sy lupa tidak mengecek lagi, semuanya ada di bagasi mobil belum sempat kami turunkan."
"Biar saya bawa mas..!"
"Jangan ini berat, biar saya antarkan ke rumah. Rumahmu sebelah mana?"
"Itu mas dua blok dari sini, mas ikuti motor saya saja dibelakang"
"Baik.."
Wajah Ima seketika berseri, bak punduk merindukan bulan, tak henti hentinya dia tersenyum, kembali hayalannya menerawang membayangkan Farid sosok yang menolong Ima di gurun pasir lalu dia mengangkat dan mendudukan Ima di atas kuda, lalu Farid menuntun kuda itu berjalan.
Setibanya di rumah Ima yang besar berlantai tiga dengan pagar besi berhias kayu jati bergaya mediterania ini sungguh indah dipandang mata. Nampak bu Salma menghampiri
"Assalammu'alaikum"