Mohon tunggu...
Imroatul Ngarifah
Imroatul Ngarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Be positive thinking

Coretan kecil untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumput di Tanah Lapang (Cerpen)

11 Desember 2020   08:47 Diperbarui: 11 Desember 2020   08:53 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kata-kata tersebut, Adelia seakan memiliki hidup baru. Hatinya lega dan pikirannya. Ia pun berangkat ke Malang bersama beberapa guru dan perwakilan yang lain. Perlombaan pun dimulai.

Berbekal semangat dan kepercayaan diri, ia berusaha tampil semaksimal mungkin di depan dewan juri, guru, teman-teman, dan peserta lainnya. Perjuangan Adelia tidak sia-sia, ia berhasil membawa pulang piala juara II. Dengan bangga, ia menghubungi orang tuanya dan menyampaikan kabar baik itu.

***

Seperti biasa, setiap hari senin selalu diadakan apel pagi. Semua murid mengenakan putih abu-abu dengan atribut lengkap berbaris memenuhi halaman sekolah. Beberapa guru kesiswaan berkeliling mencari murid-murid yang tidak patuh aturan. Di tengah-tengah apel, tidak lupa ada pengumuman-pengumuman entah mengumumkan peraturan baru, acara-acara tertentu, atau menegaskan ulang peraturan lama.

"Beberapa hari yang lalu, sekolah kita berhasil membawa pulang dua piala dari Universitas di Malang. Kita patut bersyukur dan bangga. Namun, tidak boleh berhenti di sini. Kami harap setelah ini akan ada banyak piala yang menyusul. Saya ucapkan selamat dan terimakasih kepada Adelia Az Zahra yang memenangkan lomba pidato dan Jihan Putri yang memenangkan lomba menyanyi. Keduanya silahkan maju," jelas kesiswaan.

Semua murid dan guru bertepuk tangan dengan meriah. Lalu, kedua murid tersebut maju ke depan  dan menerima piagam penghargaan serta piala. Apel pun berakhir. Semua murid kembali ke kelas masing-masing.

***

Dalam kehidupan, dibanting tidak selamanya untuk menjatuhkan atau merusak. Lihatlah bola basket, berkali-kali ia dibanting dan dihalangi untung melompat terlalu tinggi, bukan karena ia tak berhak namun ia dipersiapkan untuk melayang yang lebih tinggi. Bukan hanya melayang tanpa arah, tapi melayang di tempat dan di waktu yang tepat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun