Mohon tunggu...
Imroatul Ngarifah
Imroatul Ngarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Be positive thinking

Coretan kecil untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumput di Tanah Lapang (Cerpen)

11 Desember 2020   08:47 Diperbarui: 11 Desember 2020   08:53 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

 "Pagi Pak Lukman, Pak Hamid!" sapa Adelia pada petugas kebersihan dan satpam sekolah.

"Pagi del!" balas Pak Lukman.

 "Pagi Del! sudah lihat pengumuman? segera lihat, jangan sampai ketinggalan," ungkap Pak Hamid, satpam sekolah.

"Pengumuman apa Pak? wah, saya jadi penasaran Pak." Tanpa berpikir panjang, Adelia bergegas menuju papan pengumuman.

 

Terlihat beberapa murid berdesakan di depan papan pengumuman itu. Isi pengumuman tersebut ialah sebagai berikut. 

 "Waah... aku harus ikut. Kapan lagi bisa lomba di Universitas. Sekalian jalan-jalan." Siasat licik Adelia demi kesempatan jalan-jalan.

Memang kehidupan Adelia hanya berkutat di sekolah dan di asrama. Sehingga, salah satu yang memotivasi dia untuk mengikuti perlombaan di luar sekolah maupun di luar kota ialah untuk jalan-jalan dan melihat dunia luar.

Ia berjalan menuju kelas. Menyeberangi halaman sekolah. Perhatiannya tertuju pada rumput-rumput yang mulai mengering. Ia teringat perkataan salah satu guru yang belum lama dipindah tugaskan ke sekolahan lain, yaitu Bapak Zamroji.

Rumput yang hidup di tanah lapang yang tandus, sering diinjak-injak orang, dan melawan terik, lebih kokoh daripada rumput yang hidup di tanah gambut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun