Cukup lama isitrahat, munculah para pemuda lokal arah turun menuju pondok, lalu dua sepatah kata terucap seperti mengingatkan agar tetap berhati hati, bukan menakuti namun pendakian hari itu sangat jarang, rute pun tertutup pohon tumbang terbakar musim kemarau panjang, tanda lilitan plastik sebagai penunjuk jalan dan hanya ada dua orang di Pos 3, itulah informasi singkat dari mereka.
Cepat saja sepertinya untuk dapat tiba, menanjak bukan istilah tepat, hanya cukup landai panjang lalu turun dan naik pada kemiringan kurang lebih 15 %. Persedian air cukup banyak, pertemuan dua bukit ini tepat di tengah terdapat sungai kecil mengalir jernih tidak jauh dari pondokan, cukup ikuti rute pendakian maka derasnya aliran gemercik air akan terdengar menandakan telah dekat.
Jalan setapak pun mulai sulit dibedakan jika tidak ada lilitan plastik penujuk jalan maka kemungkinan tersesat bisa jadi memutar waktu lebih lama untuk tiba.Â
Lintasan alami seperti pohon tumbang sempat menghalangi, terkadang kemiringan cukup landai sudah jarang, hanya menanjak selepas pos 2 bekisar 45 % dan sekali lagi itu cukup panjang jadi seolah olah sepertinya tampak lurus biasa tapi kenyataan itu perlahan pasti telah di puncak bukit lalu turun kembali berpindah bukit selanjutnya.
Mengisi sore itu setelah tenda berdiri dengan hangatnya masakan menjadi persiapan makanan untuk energi, agar saat pukul 00.00 WITA tiba bukan hanya menghadapi gelap akan menemani setelahnya, tapi kekuatan telah kembali bersiap memulai rencana menjejaki puncak Tambora. Namun ternyata malam itu, berkat pembicaraan pada pengalaman dua kawan baru saat mencapai titik tertinggi Pulau Sumbawa, Gn. Tambora 2.851 m dpl.Â
Seperti wasiat mereka berpesan jika jalur cukup terbuka saat siang, namun akan kesulitan jika dini hari tiba, artinya kondisi dampak kebakaran membuat beberapa tanda hilang dengan kondisi halang rintang berupa pepohonan yang tumbang sebagai tantangan lainya. Jadi keputusan terbaik sambil memulihkan stamina, adalah menunda 1 hari perjalanan esoknya, sambil menunggu ada kedatangan pendaki selanjutnya di Pos tiga.