Akh, Cinta, kejam sekali kau pada kami?
Dulu, kau pisahkan kami dan kau biarkan kami menanggung rasa begitu hebat nya.Â
Kau lemparkan kami ke lembah derita berkepanjangan hingga hampir tiga puluh tahun lama nya.
 Sampai pada titik keputusan, kami harus saling merelakan, dan mengikhlaskan,  meski kami tak sanggup untuk saling melupakan.
 Lalu kami menjalani hidup dan takdir, tapi kenapa kemudian kau pertemukan lagi? Â
Pada saat, ketika kami hanya bisa saling mendoakan, saling melihat, saling menatap, saling memandang dari kejauhan ?Â
Bahkan untuk sekedar bersambung kata pun kami tak sanggup lagi?
Karena kami sama - sama harus menjaga diri, menjaga kehormatan pernikahan,  marwah kami, anak-anak kami, serta harkat dan  martabat keluarga kami, dan batasan agama yang melarang nya?
OOh, Tuhan,!Â
Apakah salah kami yang Kau ciptakan dari pohon yang sama, cabang yang sama, dahan yang sama, ranting yang sama,
 lalu kemudian daun nya terpisah, jatuh ke tanah dan luruh ke bumi berserakan?Â