Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serpihan Hati Yang Tersisa

17 Oktober 2020   15:48 Diperbarui: 27 September 2023   20:22 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku duduk sendirian malam itu - Sumber: wordSPA on pinterest

Rasa kehilangan yang sama seperti ketika aku meninggalkan pelabuhan Senghi dan berangkat ke Jawa dua puluh satu tahun yang lalu sekitar tahun sembilan belas sembilan puluhan, tempo hari. 

Hanya Bedanya tempo hari aku berangkat tanpa sepengetahuan nya dan kali ini, aku berangkat dengan sepengetahuan nya. 

Tapi kejadian nya tetap sama. Kami harus berpisah.

 Inilah jalan takdir yang harus kami lewati.

"- Meski Saat itu, rasanya jiwa kami seperti kembali utuh, setelah lama terbelah, setelah hampir tiga puluh tahun terpisah, setelah hampir tiga puluh tahun menderita memendam rasa cinta yang begitu besar dan begitu hebat nya, karena kesalah fahaman yang kami ciptakan sendiri.


Tapi kami sadar sepenuh nya, cinta kami tak akan mungkin disatukan lagi. 

Ia hanya akan menjadi goresan indah di hati, seumur hidup kami.

Walaupun saat itu kurasakan  mutiara yang hilang dari dasar jiwa, yang kucari sampai ke ujung pulau Sumbawa,: -"seperti baru kutemukan  kembali,!-" itu tak akan mengubah apa yang sudah terjadi.

Aku masih ingat, betapa ceria wajah nya, ketika Pada akhirnya kami bertemu muka  tempo  hari di Ramayana. 

Terpancar kegembiraan yang luar biasa, yang sulit di gambarkan dengan kata - kata.  Wajah nya ber seri - seri , nada bicara nya penuh ceria, terlihat Ia begitu hidup, begitu optimis, begitu bersemangat. 

Tak terlintas sedikitpun di benak ku, bahwa hanya sampai disini usia nya? Sampai disini hidup nya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun