Mohon tunggu...
Aridha Prassetya
Aridha Prassetya Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati Masalah Ketidakbahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jejak Para Brahmana (2): Tiba di "Padhepokan Tuhan"

23 Juni 2015   13:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Satu? Sister sendiri?”

“Tidak. Ayah kita. Tuhan sendiri langsung yang mengajar kita. Beliau Guru kita”

Lagi-lagi, aku jadi salah tingkah. Mata dan tanganku mencari-cari sesuatu yang bisa kuraih untuk menutupi ketidakmengertianku. Mau minum lagi, tapi air putih dalam gelas aqua itu sudah kuhabiskan waktu tersedak tadi. Sepertinya Sister tahu hal ini. Ia berdiri dan mengambilkanku segelas lagi. Diulurkannya padaku gelas aqua yang sudah dibantu menusukkan sedotannya. Aku minum lagi.

Hmm…pantas saja mereka menamakannya Padhepokan Tuhan. Karena menurut mereka, Yang Mengajar adalah Tuhan sendiri. Lantas, apakah aku, Raidha, kemudian memutuskan untuk menjadi murid Tuhan, Sang Ayah? (Nantikan tulisan berikutnya!)

Salam bahagia dan terus berkarya!     

Sebelumnya: Jejak Para Brahmana (1)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun