Ayah dan temannya dengan tangkas bertukar asu.
Pernah saya bertanya, "Asu itu apa, Yah?"
"Asu itu anjing yang baik hati," jawab Ayah.
Kemudian ganti saya ditanya,
"Coba, menurut kamu, asu itu apa?"
"Asu itu anjing yang suka minum susu," jawab saya.
Banyak dialog yang tersaji dalam bait tersebut yang menunjukkan keahlian penulis dalam mengelola sudut pandang. Ada hubungan anak dengan ayah dalam dialog yang dihadirkan dengan tujuan memecah kebekuan pada bait sebelumnya.
Beberapa bagian terdapat indeks pada bait tersebut seperti "Ayah terlihat kesal, memukul-mukul
mesin ketiknya dan mengumpat, "Asu!", kemudian "saat menemukan puisi bagus di koran,
Ayah tersenyum senang dan berseru, "Asu!" lalu ""Asu itu anjing yang baik hati," jawab Ayah.
Dan ""Asu itu anjing yang suka minum susu," jawab saya. Banyak kalimat yang menggunakan kata 'asu' yang sebenarnya artinya adalah anjing. Namun, kata tersebut bukan lagi arti yang sesungguhnya, seakan itu semua adalah kata umpatan, akan tetapi 'Asu' dapat diartikan sebagai hubungan yang didasari kasih sayang seseorang. Bisa juga tidak semua 'Asu' adalah anjing yang membuat orang kesurupan dan demam berkepanjangan seperti yang dijelaskan pada bait sebelumnya.