Seruni,
Kau dan hatimu adalah bunga
Mekarlah indah bersama helai-helai harum Kenanga
Sampai nanti, jangan biarkan tangkai persahabatan ini mati menganga
*Teruntuk Kompasianer Ari Budiyanti https://www.kompasiana.com/aribudiyanti sang pencinta bunga
Prancis, 9 Mei 2019
Puisi yang indah, dapat juga Anda baca pada link ini, aneka jenis bunga cantik bermekaran dalam puisi mbak Derby. Tentu saja ini sangat memanjakan hati saya si pencinta bunga dan penikmat puisi. Mulai dari melati, mawar, anggrek bulan, dahlia, dandelion, camelia, seruni hingga kenanga.Â
My special thank you to mbak Derby Asmaningrum. Berharap persahabatan kita akan kekal. Juga akan ada saatnya nanti bisa bertemu. Amin. Juga sahabat baik saya yang selalu dan selalu membaca puisi saya sejak dulu, bahkan sebelum saya bergabung di Kompasiana. Ibu dokter gigi yang baik hati, mbak Dewi Leyly.Â
Bukan hanya itu saja, saya ingat ketika Ayah Tuah menulis sebuah puisi indah setelah membaca puisi saya tentang peringatan kejutan ulang tahun oleh murid-murid saya. Berikut ini puisinya:Â
Saat Pagi Dibuka dengan Cinta
Pagi ini aku diberikan cinta oleh murid-murid TK-ku. Setangkup kembang, coklat yang diikat kertas warna-warni, puisi, juga lagu-lagu
Dan si pipi gembul, Danu. Ia menyalami  dan mencium tanganku. "Maaf, kemarin aku menumpahkan teh di meja Bu Guru. Selamat ulang tahun."
Saat itu ingin rasanya aku memeluk dan menciumi pipi mereka
***