Aku tersenyum getir. Mengingat kedua sahabat papa mamaku, mengembalikan memori indah lagi di masa kecilku. Saat kami berlibur bersama di pantai. Kadang berkemah bersama di belakang rumah kami. Kenangan-kenangan indah. Om Roni dan tante Asri juga sangat sayang padaku.
"Besok sore aku bisa, aku juga rindu bertemu mereka"
Mata Andi langsung berbinar. Senang sekali karena undangannya langsung kusambut hangat tanpa lama.Â
"Kujemput jam 4 sore ya." Katanya bersemangat.Â
Anggukkan kepalaku lagi tanda setuju.Â
"Thank you my flower"
...
Angin mendesah lembut. Pepohonan menari dedaunannya. Telah lama aku tak mengamatinya. Tunas-tunas bunga di pot Lestari adik kosku, mulai muncul kuncup. Aku mengamatinya. Mencoba mengingat dan menebak. Kira-kira tanaman bunga apa saja dari bentuk daun dan kuncupnya.Â
"Bunga Zinnia, yang itu kenikir, dan ini bunga pukul empat, kak Bunga"
Suara di belakangku mengejutkan. Lestari tersenyum saat ku menoleh ke arahnya. "Kak Bunga, aku senang melihat kak Bunga ada di sini, mengamati tanaman bungaku"
Aku tersenyum kecil tak menyahut. Berbarengan dengan datangnya Ksatria Baja Hitamku. Aku pamit pada Lestari dan segera menuju Ksatriaku.