"Alhamdulillaah, Bun. Akhirnya kita menemukan permukiman."
Aku lirik jam di speedo meter, sudah pukul 03.00 dini hari. Sudah saatnya orang-orang santap sahur.
Kami berhenti beberapa meter sebelum berpapasan dengan beberapa orang berpenerangan senter tadi.
Melihat mobil kami berhenti, orang-orang itu juga berhenti. Aku turun dari mobil dan mendekati mereka.
"Assalammualaikum."
"Waalaikum salaam." Orang-orang itu menjawab bersamaan.
"Maaf, Bapak-Bapak, kami pemudik dari Bogor hendak menuju Padang. Semalaman kami tersesat. Berputar-putar di jalanan yang sangat sepi, entah dimana. Boleh kami tahu, di mana kami saat ini?"
"Subhannallaah, syukurlah Bapak sekeluarga bisa sampai ke sini. Sekarang Bapak berada tak jauh dari kota Prabumulih. Kira-kira tiga puluh - empat puluh menit lagi Bapak akan tiba di pusat kota."
"Ini sudah jam tiga, silahkan Bapak mampir saja dulu di mesjid kami. Istirahat sejenak sambil santap sahur. Setelah shalat Subuh nanti, baru Bapak lanjutkan perjalanan. Bapak sekeluarga pasti sangat lelah. Saran saya, beristirahat dulu yang cukup di Prabumulih."
Aku terima tawaran pria itu.
"Baiklah, Pak. Jika tidak merepotkan, izinkan kami mampir untuk santap sahur di Mesjid."