Mohon tunggu...
M GammaYudha Saputra
M GammaYudha Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Staff Bem Fisip Universitas Airlangga Surabaya

Halo! Nama Saya Gamma dan saya suka travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Gandrung Identitas Masyarakat Banyuwangi Melestarikan Seni Pertunjukan

14 Juni 2022   15:04 Diperbarui: 14 Juni 2022   15:42 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan Tari Gandrung sangat erat kaitannya dengan tari Seblang. Hal itu dapat dilihat dari seni gerak tari maupun unsur-unsur tari yang lain, seperti: nyanyian dan alat musik yang digunakan. Hal yang membedakan dengan Tari Seblang adalah sifatnya, Tari Seblang merupakan suatu tarian yang bersifat sakral yang selalu ditandai adanya trance atau kerasukan bagi penarinya, sedangkan Tari Gandrung bersifat sebagai hiburan atau tari pergaulan.

Kemudian, peran media terutama media online saat ini juga sangat mendukung pelestarian tari gandrung. Seperti yang kita tahu bahwa aktivitas bersosialiasi dan berkumpul sangat dibatasi akibat covid 19 sehingga segala kegiatan dan event pun diselenggarakan secara online. Namun, kreativitas pekerja seni dan penggiat budaya tidak surut begitu saja. 

Para aktivis seni dan budaya menggunakan media online seperti zoom, google meet, dan MS.Team untuk menampilkan pertunjukan tari gandrung di berbagai kegiatan. Hal ini ditunjukkan oleh acara yang digelar oleh Menparekraf Sandiaga Uno di acara ''Festival Gandrung Sewu Banyuwangi yang Bertajuk Gandrung Sewu'' di tanggal 28 Desember 2021. Pada kegiatan tersebut tari gandrung ditampilkan secara daring melalui kanal youtube dan zoom meeting agar para penonton dirumah dapat turut menyaksikan.

Tak hanya melalui pariwisata dan media saja, seni kreatif juga turut berperan dalam pelestarian kesenian tari gandrung. Besarnya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat banyak budaya-budaya daerah terlupakan karena banyaknya budaya lain yang masuk. Kreativitas dari para pekerja seni sangat dibutuhkan dalam perkembangan kebudayaan daerah. Berbagai upaya telah dilakukan agar tradisi dan budaya daerah utamanya tari gandrung ini tidak hilang. 

Upaya ini diantaranya yaitu sosialisasi budaya, regenerasi penerus, kolaborasi, pembentukan sanggar-sanggar seni baru, dan lain sebagainya. Upaya untuk menjaga kualitas seni tari tidak hanya dilakukan oleh para penggiat seni dan budaya tetapi juga bisa dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat umum. 

Berbagai apresiasi baik materiil maupun moril dapat kita berikan agar para penggiat seni tari gandrung terdorong untuk terus berkarya dan berinovasi

Berbagai usaha dari pemerintah daerah untuk menggalakkan seni budaya kreatif sangat membantu agar tari gandrung selalu melekat di kehidupan masyarakat. 

Hal ini ditunjukkan melalui pementasan tari gandrung di pusat-pusat hiburan masyarakat seperti balai pemuda, taman budaya, dan pada berbagai acara formal ataupun informal sebagai bentuk apresiasi tari gandrung. Usaha mempertahankan salah satu ikon dari Banyuwangi ini sangat penting menyangkut fungsi dari tari gandrung sebagai pemelihara semangat dan nilai luhur masyarakat pemilik kebudayaan. Selain itu, pemeliharaan tari gandrung dilakukan agar kesenian ini tidak diklaim oleh masyarakat luar.

Pada dasarnya, pariwisata, media, dan seni kreatif ini saling berhubungan satu sama lain. Seni kreatif menjadi dasar atau pondasi untuk memberi ide bagaimana budaya dapat diperkenalkan pada khalayak ramai tanpa mengurangi esensi dan kualitasnya. Kemudian, pariwisata dan media merupakan wadah penyalur agar berbagai budaya daerah khususnya tari gandrung dapat tetap eksis dan menjadi identitas budaya masyarakat.

3.Kajian Tari Gandrung dalam Perspektif Pendekatan Fungsional Struktural

Kesenian merupakan salah satu contoh dalam unsur kebudayaan yang terjadi dikarenakan adanya keinginan manusia untuk memuaskan nalurinya akan estetika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun